WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendadak jadi sorotan setelah mengungkap dirinya melarang sang anak, Yudo Sadewa, bermain Instagram karena unggahannya memicu kehebohan publik.
Purbaya menegaskan, anaknya masih muda dan belum paham betul tentang dinamika politik sehingga sering kali tidak bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca Juga:
Reshuffle Kabinet Prabowo Disorot Media China
"Dia nggak ngerti, masih kecil. (Saya) sudah, sudah larang (dia) untuk, sudah tidak main Instagram lagi. Jadi, anak kecil nggak ngerti apa-apa," kata Purbaya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/9/2025) malam WIB.
Unggahan Yudo yang viral tersebut menuding seolah pendahulu Purbaya di kursi Menkeu, Sri Mulyani Indrawati, adalah agen Central Intelligence Agency (CIA).
Konten itu sudah dihapus dari Instagram, namun tangkapan layar keburu menyebar luas dan menjadi jejak digital.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Minta Maaf, Klarifikasi Pernyataan Demo 17+8 Bukan Suara Minoritas
Tulisan Yudo yang kemudian menuai polemik berbunyi: "Alhamdulilah, ayah ku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri".
Publik langsung mengaitkan pernyataan itu dengan Sri Mulyani yang digantikan oleh Purbaya sejak Senin (8/9/2025).
Terkait hal itu, Purbaya memastikan unggahan anaknya telah dihapus dan menekankan dirinya baru menyadari setiap gerak-geriknya kini terus diawasi sejak menjabat Menkeu.
"Sudah, sudah, kan sudah nggak ada lagi, di-take down semua, di Instagram juga, dan kita juga nggak biasa kan, biasanya santai-santai nggak ada yang liatin, rupanya tiba-tiba dilihatin, semuanya, setiap gerakan (sejak jadi Menkeu), baru tahu saya," ucap Purbaya.
Yudo sendiri sempat mengunggah klarifikasi di akun Instagram miliknya dan meminta maaf atas konten tersebut.
Ia menegaskan unggahan itu hanyalah bahan candaan dengan teman-temannya dan sama sekali tidak benar.
Yudo bahkan menyebut tudingan agen CIA itu bukan ditujukan kepada Sri Mulyani, melainkan kepada "ternak Mulyono", meski hingga kini tidak jelas siapa yang ia maksud.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]