Hingga
Selasa (19/1/2021) kemarin, Tim Disaster
Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 40 korban pesawat
Sriwijaya Air SJ-182. Proses identifikasi terus berjalan.
Pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu
pada 9 Januari 2021.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Awalnya,
pesawat itu hilang kontak dengan Air
Traffic Controller (ATC) saat terbang di antara Pulau Laki dan Pulau
Lancang, sekitar pukul 14.40 WIB, atau 4 menit setelah lepas landas
dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46
penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Sementara
itu, Tim SAR masih bekerja mencari korban dan bagian pesawat di dasar laut.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Kepala
Basarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito,
mengatakan, pihaknya kembali memperpanjang operasi pencarian korban pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu selama tiga hari, karena
alasan kemanusiaan.
"Yang
jelas (alasan) pertama adalah kemanusiaan. Sampai saat ini secara resmi dari
DVI baru merilis 29 (korban) yang diidentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan
berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban," kata Bagus, saat
jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
"Semakin
banyak jumlah kantong yang kami temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam
membantu proses identifikasi," lanjut dia.