WahanaNews.co | Kepala Basarnas,
Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito, mengatakan, hingga hari ketiga
pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Senin (11/1/2021) sore, sudah sebanyak 40 kantong jenazah
yang ditemukan Tim SAR.
Sriwijaya
Air SJ-182 diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu
(9/1/2021).
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
"Sampai
sore ini, ada perkembangan, yang tadinya 18 kantong jenazah yang sudah kita temukan, hari
ini bertambah 22. Jadi, total kita sudah mengumpulkan 40 kantong jenazah," kata
Bagus di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin
(11/1/2021).
Selain
itu, lanjut Bagus, ada penambahan dua kantong berisi material pesawat dari
pencarian hari ini.
"Seperti
yang saya katakan, fokus kita adalah kepada evakuasi korban. Adapun material
tadi mendapatkan penambahan dua kantong," lanjutnya.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Saat
ini, operasi SAR masih tetap berlangsung di area jatuhnya pesawat.
Sementara
itu, Tim Disaster Victim Identification
(DVI) Polri berhasil mengidentifikasi satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri,
Brigjen Rusdi Hartono, mengatakan, hasil ini berdasarkan pencocokkan antara data
antemortem dan postmortem.
"Tim
DVI dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182,
yaitu atas nama Okky Bisma," ujar Rusdi.
Sementara
itu, Kapusifanis Polri, Brigjen Pol Hudi Suryanto, mengatakan, Okky
Bisma berhasil diidentifikasi berkat pencocokkan antara sidik jari antemortem
dan postmortem.
"Kami
temukan berupa tangan kanan (korban) lengkap dengan jarinya. Ketika kami
melakukan pengidentifikasian, kami bisa menyampaikan seperti ini," kata
Hudi.
Pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang,
Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB atau 4
menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat
mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak,
dan tiga bayi.
Pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat
laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian
menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun,
dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak, hingga akhirnya dipastikan jatuh.
Kapolres
Kepulauan Seribu, AKBP Eko Wahyu, menyebut, ada nelayan yang mendengar dentuman saat peristiwa
itu terjadi.
Tak
hanya suara, kata Eko, saat itu nelayan juga melihat air laut naik hingga 15
meter.
"Jadi
dia lagi melaut, mendengar dentuman suara, kemudian air naik. Dia
melihat airnya naik sekitar 10 sampai 15 meter," kata Eko.
Namun,
Eko menegaskan bahwa nelayan tersebut tidak melihat pesawat yang terjatuh di
perairan itu.
"Dia
tidak melihat pesawat, dia mendengar suara dentuman, terus melihat air naik, setelah
itu dia langsung kembali, baru melapor ke Kapospol, takut dia kirain kan musibah apa, karena saat itu kan hujan deras," sambungnya. [dhn]