“Doa lintas agama ini tanda kerukunan dan kolaborasi dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sehingga negara kita maju, bangsanya rukun dan guyub, serta rakyatnya makmur,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hari raya Deepawali merupakan hari raya suci umat Hindu etnis India di seluruh dunia, dilaksanakan serentak penuh hikmat walau dalam kesederhanaan, bahwa Habis Gelap Terbitlah Terang.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Perayaan Deepawali yang berarti "Festival Cahaya", melambangkan kemenangan Kebaikan (Dharma) atas Keburukan (Adharma).
Deepawali juga melambangkan perayaan serta harapan manusia. Pada kalender Agama Hindu, Perayaan Deepawali dirayakan pada bulan "Ashwayuja", sedangkan dalam Kalender Masehi, Perayaan Deepawali dirayakan pada bulan Oktober atau November.
Pada tahun 2024 ini, Deepawali jatuh pada hari Kamis, 31 Oktober, merupakan Hari Raya Deepawali yang ke 5.126 Kali Yuga, merupakan hari raya keagamaan yang tertua di dunia.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Para tokoh dunia ikut menyambut baik hari suci ini, serentak merayakan mulai dari Canada, Australia, New Zealand, Singapore, Malaysia, bahkan Amerika Serikat telah menjadikan Tradisi perayaan Deepawali, siapapun presidennya.
Khusus negara Singapura dan Malaysia, Hari Deepawali sudah dijadikan sebagai hari libur nasional dengan penanggalan merah dalam kalender nasional selama 2 hari.
Harapan umat Hindu di Indonesia, hari raya Deepawali dapat menjadi hari libur fakultatif nasional, yang masuk dalam kalender dengan berwarna biru, yang maknanya adalah libur hanya bagi umat yang merayakan.