Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menyambut baik kerjasama yang ditawarkan pihak India tersebut.
Menurut dia, Kemendes PDTT saat ini memiliki 35 ribu pendamping desa yang membutuhkan dukungan teknologi informasi. Tujuannya, untuk memantau kegiatan dan dinamika warga desa di Indonesia secara day-to-day dan real time.
Baca Juga:
10 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Laris Manis di Era Digital
Gus Halim menjelaskan saat ini pihaknya menghadapi masalah yang cukup kompleks. Yaitu, bagaimana menangani desa dalam jumlah yang besar.
Saat ini Kemendes PDTT harus menangani 74.961 desa dengan segala kondisi serta perbedaan budaya dan bahasa di seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat 62 daerah tertinggal dan berbagai wilayah transmigrasi.
"Kami harus menangani mulai dari perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengawasan, keterlibatan masyarakat dan segala aspek yang di desa tersebut," kata Menteri.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Kembangkan Layanan Teknologi Informasi di Timor Leste
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik tawaran kerjasama dari India tersebut. "Tentu kami sangat membutuhkan dukungan manajemen teknologi informasi yang mumpuni dalam mengolah sedemikian rupa," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.