WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor pariwisata melalui program-program unggulan dan kolaborasi regional.
Langkah ini selaras dengan arah kerja sama dalam pertemuan The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting.
Baca Juga:
Digelar di Kolombia, Dua Desa Wisata Indonesia Raih Penghargaan Desa Wisata Terbaik 2024
“Sektor pariwisata ini telah membuktikan sebagai salah satu sektor yang paling tangguh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Indonesia sendiri ada 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (20/4/2025).
Widiyanti menyampaikan bahwa data tersebut menunjukkan kontribusi signifikan sektor pariwisata terhadap ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Indonesia berupaya memperkuat kerja sama lintas negara agar pariwisata menjadi motor penggerak ekonomi yang tahan krisis.
Baca Juga:
Kemenpar Aktifkan TIC BPOLBF Buka Layanan bagi Wisatawan Selama Erupsi Lewotobi Laki-laki NTT
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan pariwisata bukan hanya sebagai sumber devisa. Tetapi juga sebagai kekuatan budaya, sosial, dan solidaritas global,” ujar Widiyanti.
Ia menekankan bahwa pengembangan pariwisata harus diarahkan pada pendekatan yang ramah lingkungan serta berbasis pada partisipasi masyarakat.
Pentingnya prinsip keberlanjutan dan penanganan isu sampah juga disorot, mengingat dampak negatifnya yang bisa mencapai kerugian hingga 3 persen.
“Gerakan Wisata Bersih mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk beraksi melalui pembentukan satuan tugas, penanganan langsung di destinasi hingga penanaman kesadaran. Kedua, dengan memanfaatkan digitalisasi melalui program unggulan Tourism 5.0,” ucapnya.
Selanjutnya, Widiyanti menyebut pengembangan wisata bahari, kuliner, dan kebugaran melalui program “Pariwisata Naik Kelas” sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas destinasi dan produk wisata, sekaligus mendorong transformasi menyeluruh di sektor ini.
“Pariwisata yang berkelanjutan sudah sepantasnya tidak hanya mengutamakan jumlah kunjungan. Tetapi juga mengedepankan pengalaman berwisata yang bermakna dan kemakmuran bagi masyarakat,” tutup Widiyanti.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]