WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital terus mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung sistem komunikasi kabel laut (SKKL), sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur digital nasional.
Untuk mewujudkannya, kementerian bekerja sama dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, industri, dan asosiasi.
Baca Juga:
Bupati Bistamam dan Wabup Jhonny Charles Tunjukkan Kepedulian Terhadap Pengembangan SDM di Daerah Terpencil
Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyatakan bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat membutuhkan infrastruktur digital yang andal, seperti jaringan fiber optik antar pulau guna memenuhi permintaan bandwidth yang terus meningkat.
"Infrastruktur ini perlu didukung oleh SDM yang kompeten, mulai dari penggelaran hingga pemanfaatan dan pengelolaannya. Karena itu, kita butuh talenta-talenta unggul di bidang ini," jelasnya dalam siaran pers, Sabtu (28/6/2025).
Sebagai langkah konkret, Kominfo telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah mitra strategis, termasuk Telkom University.
Baca Juga:
Sri Mulyani Ungkap SDM RI Kalah Saing di Panggung Dunia, Ini Buktinya
Kolaborasi ini mencakup pengembangan kurikulum berbasis kompetensi untuk bidang subsea (bawah laut).
Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University, Parman Sukarno, menekankan pentingnya SKKL dalam memperkuat konektivitas digital nasional.
Sistem ini berperan besar dalam membuka akses pendidikan dan layanan kesehatan yang merata, serta menciptakan peluang ekonomi yang inklusif.
Namun, menurut Parman, saat ini masih ada kesenjangan ketersediaan talenta di sektor ini. Karena itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci.
“Kami ingin membangun ekosistem pelatihan dan sertifikasi agar tersedia SDM yang kompeten dalam perencanaan, operasional, dan pengelolaan kabel laut,” katanya.
Telkom University akan mendukung penyediaan talenta melalui Program Studi Teknik Telekomunikasi, yang setiap tahun menerima sekitar 500 mahasiswa.
“Insyaallah, kami siap menjawab kebutuhan sektor SKKL,” ujar Parman.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]