WahanaNews.co | Mesir berniat memindahkan ibu kota negara (IKN) ke wilayah sekitar 50 kilometer (km) timur Kairo.
Delegasi Parlemen Mesir saat menghadiri sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali, menyampaikan rencana melakukan studi banding ke Indonesia.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Ketua Parlemen Mesir Hanafi el Gebaly mengaku tertarik dengan pemindahan IKN yang dilakukan pemerintah Indonesia dari Jakarta ke wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Hanafi, tentunya hal yang sangat penting lain mengenai upaya perencanaan pemindahan IKN, yakni bagaimana keterjaminan peningkatan pendidikan dan ekonomi.
Merespons itu, Ketua DPR Puan Maharani berharap studi banding nantinya dapat menjadi ajang bertukar pengalaman. “Dari Mesir, kita berharap bisa belajar, bertukar pengalaman terkait dengan pemindahan ibu kota negara, karena Mesir sedang melakukan itu,” kata Puan dalam keterangan yang diterima, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Mesir dan Indonesia juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas pertemuan di IPU untuk membahas kerja sama mengenai peningkatan pendidikan dan ekonomi.
Puan mengatakan tercatat ada sekitar 9.000 mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Mesir. Puan turut mengapresiasi pemerintah Mesir terkait fasilitas terhadap para mahasiwa tersebut selama menimba ilmu.
“Bukan hanya fasilitas pendidikan yang memadai saja. Namun, alangkah jauh lebih baik jika fasilitas kesehatan pun disediakan untuk para mahasiswa Indonesia. Mengingat sampai saat ini pandemi Covid-19 pun masih belum benar-benar dinyatakan hilang,” kata Puan.
Puan berharap Mesir dapat membantu KBRI di Kairo untuk terus memperoleh informasi terkait kondisi para mahasiswa Indonesia. Kemudian, mengakomodasi mengenai keterjangkauan vaksinasi Covid-19. Puan juga parlemen Mesir agar menjamin ketersediaan beasiswa.
“Tentunya salah satu yang membuat para pelajar Indonesia bisa sangat antusias untuk berangkat menimba ilmu sampai ke luar negeri termasuk Mesir adalah ketika mereka mengetahui adanya keterjaminan biaya atau beasiswa yang diberikan. Selain itu, faktanya memang sejauh ini Mesir menjadi salah satu negara rujukan terbaik dari mahasiswa Indonesia untuk mengambil pendidikan agama,” kata Puan.
Substansi lain yang tak kalah penting, yakni pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Parlemen Mesir dan Indonesia bersepakat membahas kerja sama perdagangan dapat lebih dikembangkan.
Hal ini mengingat bahwa Mesir sejauh ini menjadi mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia di seluruh kawasan Timur Tengah.
Puan mengatakan jika kerja sama di bidang ekonomi bisa lebih ditingkatkan lagi, maka otomatis rencana pemindahan IKN yang dicanangkan oleh kedua negara ini bisa berjalan sukses. [rin]