WahanaNews.co | Pascalibur
Lebaran di bulan Juni 2021, Indonesia mengalami lonjakan kasus aktif COVID-19 yang
lebih parah dibanding tahun lalu. Melansir situs resmi Satgas Penanganan
COVID-19, hingga 21 Juni 2021, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai
2.004.445.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Satgas COVID-19 juga mengungkapkan bahwa setidaknya ada 3
faktor yang berkontribusi pada lonjakan kasus ini. Pertama, interaksi sosial
yang tinggi selama libur Lebaran disebut menjadi salah satu pemicu terjadinya
lonjakan kasus di Indonesia.
"Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang
terjadinya lonjakan kasus makin tinggi," ujar Ketua Tim Peneliti WGS
SARS-CoV-2 dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
dr. Gunadi PhD, Sp.BA dikutip dari situs resmi covid19.go.id, Rabu (22/6/2021).
Kedua, pelanggaran protokol kesehatan yang masif selama
libur Lebaran lalu juga berkontribusi dalam lonjakan kasus ini. Faktor ketiga
adalah hadirnya varian virus baru (Varian Delta) di Indonesia yang lebih cepat
penyebarannya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Hipotesisnya adalah varian Delta (B.1.617) sudah
bertransmisi secara lokal di daerah Kudus karena masif. Bukan tidak mungkin
transmisi lokal varian Delta sudah terjadi di daerah lain di Indonesia, hanya
kita belum mendeteksinya saja," imbuhnya.
Oleh karena itu, dr. Gunadi mengimbau masyarakat untuk
kembali menaati protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi guna menciptakan
herd immunity. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.