WahanaNews.co | Proses evakuasi KRI Nanggala-402
yang tenggelam di perairan utara Bali pada 21 April 2021, masih terus
dilakukan.
Setelah
dibantu sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, dan
India, kini Indonesia dibantu 3 kapal China dalam operasi evakuasi KRI
Nanggala-402.
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Halmahera Barat, Ada Pantai yang Bisa Mengusir Kegalauan Pengunjungnya
Sebanyak
3 kapal China itu terdiri dari 2 kapal selam militer, yakni Yongxingdao-863 dan Nantuo 195, serta satu kapal selam milik Akademi Ilmu Pengetahuan China, Tan Suo-2.
Panglima
Komando Armada II, Laksda TNI Iwan Isnurwanto, mengatakan, setelah dilaksanakan
identifikasi, bagian dari KRI Nanggala-402 yang telah ditemukan yakni posisi
dari bow section atau haluan, sail section atau anjungan, dan stern section atau buritan.
Namun,
bagian yang sudah ditemukan itu tak semua berhasil diangkat.
Baca Juga:
Serahkan Rumah Pada Ahli Waris KRI Nanggala 402, Bupati Sidoarjo Dampingi Menhan Prabowo
Kapal
milik China, Tan Suo-2, hanya
berhasil mengangkat bagian liferaft
kapal.
"Tan Suo-2 sudah mengangkat bagian dari liferaft KRI Nanggala-402, sudah kami
simpan dengan baik sebagai bukti bahwa kapal dari negara sahabat kita dari
Tiongkok sudah melakukan tugasnya," kata Iwan, dalam dalam konferensi pers di
Lanal Bali, yang disiarkan langsung di YouTube TNI AL, Selasa (18/5/2021).
Iwan
melanjutkan, bagian besar seperti tool
section, stres section, hingga sail section atau anjungan hingga saat
ini belum bisa terangkat.
"Sudah
beberapa kali Tan Suo-2 mencoba
melakukan pengangkatan sail atau
anjungan. Mereka memperkirakan bahwa beratnya anjungan lebih kurang 18 ton.
Diangkat dengan menggunakan slink
ternyata tidak mampu, putus, sehingga mereka mengkalkulasi ulang," kata
Iwan.
Sementara
untuk lokasi badan kapal KRI Nanggala-402, sejauh ini juga belum bisa
dipastikan.
"Secara
pasti belum dapat digambarkan," tutur Iwan. [qnt]