WahanaNews.co | PT PAL Indonesia (Persero) resmi melakukan serah terima
kapal selam KRI Alugoro-405 kepada Kementerian Pertahanan untuk nantinya
digunakan Komando Armada II TNI Angkatan Laut.
Kapal selam KRI Alugoro-405 memiliki
sejumlah fakta yang menarik untuk disimak, berikut pemaparannya.
Baca Juga:
Densus 88 Ciduk Pria Perakit Senjata Api Ilegal dari Desa Cipacing Sumedang
Dirakit di Dalam Negeri
KRI Alugoro adalah kapal selam pertama
yang dirakit di Indonesia hasil kerjasama PT PAL dan Daewoo Shipbuilding &
Marine Engineering Co Ltd (DSME) asal Korea Selatan.
Baca Juga:
Miliki 537 Butir Amunisi dan Senjata Rakitan, Warga Arso Ditangkap Aparat
Kapal itu dirakit di galangan kapal
milik PT PAL di Surabaya, Jawa Timur.
KRI Alugoro merupakan kapal selam
ketiga dari batch pertama kerja sama
pembangunan kapal selam antara PT PAL dengan DSME.
Kehadiran KRI Alugoro menambah armada
kapal selam yang sebelumnya telah dimiliki Indonesia, yakni KRI Cakra 401,
Nanggala 402, Nagapasa 403, dan Ardadeli 404.
Indonesia termasuk yang terbesar di
Asean bersama Vietnam yang memiliki enam kapal selam dan Singapura empat unit.
Thailand baru mengoperasikan tiga
kapal selam buatan Cina, Malaysia dua unit (buatan Perancis), sedangkan yang
lainnya belum memiliki kapal selam.
Dilengkapi Persenjataan Canggih
Kapal Selam Alugoro dipersenjatai
delapan tabung torpedo 533 milimeter dan 14 rudal.
Kapal selam itu juga bakal dipasangi
roket antikapal perang UGM-84 Harpoon buatan Boeing.
Rudal bersayap sepanjang 4,6 meter dengan berat 221 seharga US$ 1,2 juta itu bisa menghantam target
dari jarak 124 kilometer.
Kemudian, perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut Ahmad Taufiq,
menuturkan, KRI Alugoro dilengkapi dengan senjata torpedo Black Shark generasi terbaru buatan Whitehead Alenia Sistemi Subacquei
(WASS), anak perusahaan dari Leonardo-Finmeccanica
SpA asal Italia yang beroperasi dalam pembangunan sistem senjata bawah air.
Torpedo itu juga terdapat di kapal
selam KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404, yang juga hasil kerjasama PT PAL
dengan DSME.
Selain torpedo Black Shark, KRI Alugoro juga dilengkapi dengan sonar yang dapat
mendeteksi musuh di permukaan dan bawah air.
Torpedo Black Shark memiliki panjang 6 meter dan berdiameter 533 milimeter.
Black Shark yang didukung dengan baterai AL-AgO dapat meluncur sejauh 50
kilometer dengan kecepatan 50 knot.
Black Shark disebut
beroperasi di kapal selam tipe 209, 214, 212, dan Scorpene.
Karakter utama dari torpedo itu adalah
tingkat kebisingannya yang sangat rendah, sehingga
sulit terdeteksi.
Banyak Kru dan Tahan Lama
KRI Alugoro memiliki bobot hingga
1.800 ton dan panjang mencapai 61,3 meter.
Dalam sebuah uji coba, KRI Alugoro
berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter.
Nama Senjata Tokoh Pewayangan
Melansir laman resmi TNI, nama Alugoro
diambil dari sebuah senjata pemukul yang dimiliki oleh tokoh pewayangan, Prabu Baladewa.
Senjata tersebut berupa Gada yang
digunakan oleh para ksatria atau bangsawan lainnya.
Senjata itu disebut mampu
menghancurkan kepala orang yang dipukulnya dalam sekali pukulan.
Senjata ini dianggap sakti karena
pemberian dari dewa, yaitu Batara Guru, sebagai hadiah
pada waktu menikah dengan Dewi Erawati. [dhn]