WahanaNews.co, Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri telah melakukan penangkapan terhadap seorang pria berinisial DE, yang diduga terlibat terorisme.
DE diketahui merupakan seorang pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai petugas atau juru langsir.
Baca Juga:
KAI Daop 5 Purwokerto Tegaskan Komitmen Keselamatan Operasional pada HUT Ke-79
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo menyebutkan bahwa DE merupakan juru langsir di stasiun Jakarta Kota. Dia menyatakan bahwa PT KAI sudah berupaya maksimal untuk mendeteksi sejak dini potensi terorisme.
"Kami sudah berupaya maksimal mendeteksi sejak dini melalui kerja sama dengan BNPT, tetapi kemarin ada salah satu pegawai kami juru langsir di stasiun Jakarta kota yang terjerat Densus 88, tentu kami siap koordinasi dan kerja sama," ujar Didiek dilansir dari detikJatim, Selasa (15/8/2023).
Sementara itu, dikutip dari laman resmi PT KAI, juru langsir sendiri bertugas memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau hanya lokomotif untuk berpindah jalur rel. Perpindahan jalur terutama diperlukan untuk memisahkan atau merangkaikan kereta atau gerbong.
Baca Juga:
Rapimnas KAI 2024: Persiapan Menuju Kongres Besar Tahun Depan
KAI sendiri sudah menyatakan perusahaan menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," tegas EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya Senin kemarin.
Agus mengatakan, KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
Gaji Pegawai KAI
Terlepas dari itu, KAI merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang memberikan gaji cukup menjanjikan untuk para pegawainya. Tidak hanya itu, dikabarkan para karyawan perusahaan pelat merah itu juga mendapat sejumlah keuntungan lainnya seperti tunjangan kinerja, transportasi hingga anak dan istri.
Berdasarkan situs pengembangan karier Unit Pendidikan Kementerian Perindustrian, disebutkan gaji pegawai PT KAI cukup tinggi, khususnya bagi mereka yang bekerja sebagai masinis ataupun bagian manager.
Dikatakan gaji yang dapat diterima oleh seorang masinis pada PT Kereta Api Indonesia yaitu sekitar Rp 13 juta per bulan. Gaji tersebut belum termasuk beberapa benefit lainnya seperti tunjangan kinerja, sampai benefit transportasi dan tunjangan anak dan istri.
Berbeda dengan masinis kereta api pada umumnya, untuk gaji masinis KRL sendiri akan mendapatkan gaji yang lebih kecil. Gaji seorang masinis KRL yaitu berada pada Rp 6-9 juta per bulan di mana gaji ini sudah termasuk dengan tunjangan kesehatan dan risiko.
Sementara untuk level manajemen senior Manager di PT Kereta Api Indonesia gajinya berada pada kisaran Rp 18-30 juta per bulan, tentunya nilai ini sangatlah besar jadi tidak heran banyak sekali para pencari kerja yang ingin menjadi seorang masinis pada PT Kereta Api Indonesia.
Ada juga penjaga pintu yang gajinya mencapai Rp 4,5-6 juta per bulan, khususnya mereka yang bekerja di Jabodetabek. Dikatakan jam kerja mereka 8 jam dan diatur berdasarkan shift.
Jumlah ini terbilang cukup besar mengingat gaji pegawai tetap penjaga pintu dulunya hanya sebesar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,3 juta. Namun sayangnya hingga saat ini belum semua penjaga pintu kereta sebagai pegawai tetap KAI.
[Redaktur: Sandy]