WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, menekankan pentingnya nilai kejujuran, keikhlasan, dan semangat kolaborasi sebagai bekal utama generasi muda dalam meniti perjalanan karier.
Menurutnya, ketiga hal tersebut bukan hanya sekadar nasihat moral, melainkan fondasi yang akan menentukan keberlanjutan karier serta kontribusi nyata terhadap kemajuan bangsa.
Baca Juga:
Mendag Busan Teken Permendag Impor Ubi Kayu dan Etanol, Optimalkan Produk Petani dan Jaga Pasokan Barang Strategis
Dalam pandangan Budi, integritas dan kemampuan bekerja sama tidak hanya membentuk karakter pribadi yang kuat, tetapi juga mampu memperkuat daya saing Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Ia mengingatkan mahasiswa dan lulusan baru agar tidak sekadar mengejar pekerjaan, melainkan benar-benar mempersiapkan diri menghadapi perubahan dunia kerja yang semakin dinamis.
“Dalam bekerja, Adik-Adik harus pintar dan mampu bekerja sama, bekerjalah dengan baik dan siapkan semuanya dengan baik," ujar Budi dalam sambutannya pada acara bincang buku Anak Kantoran karya Samuel Ray di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga:
Buka Bulan Literasi PBK 2025, Mendag Busan: Mari Ciptakan Generasi Emas Cakap PBK
Ia menambahkan bahwa sikap ikhlas dan jujur akan memberikan makna lebih mendalam bagi setiap langkah perjalanan karier seseorang.
Acara yang menghadirkan penulis buku, Samuel Ray atau akrab disapa Koh Sam, semakin memperkaya diskusi.
Samuel membagikan pengalaman pribadinya serta pandangan inspiratif mengenai makna bekerja.
Ia menekankan pentingnya setiap orang menemukan tujuan pribadi di balik rutinitas sehari-hari.
“Bekerja bukan sekadar mencari nafkah, lebih dari itu, kita harus menemukan apa yang menjadi 'isi perut' kita," kata Samuel.
Ia menjelaskan bahwa setiap individu maupun departemen memiliki tujuan berbeda sesuai peran dan tanggung jawab yang diemban.
Menurut Samuel, pekerjaan akan jauh lebih efektif bila pekerja memahami dengan jelas kebutuhan rekan kerja dalam sebuah organisasi.
Ia menambahkan, kerendahan hati sangat dibutuhkan agar seseorang mampu belajar dari pengalaman berharga rekan kerja senior.
“Untuk benar-benar belajar, kita harus mulai dengan rendah hati, ilmu yang kita dapat di sekolah itu bukan segalanya," ujar Samuel.
Ia juga mengingatkan bahwa fase administratif yang sering dianggap sepele pada awal karier justru penting karena menjadi fondasi pemahaman tentang sistem organisasi yang kompleks.
Ia mengajak mahasiswa melihat tahap awal karier sebagai momentum untuk memahami dinamika organisasi secara menyeluruh, sehingga mampu menyiapkan diri sebelum menapaki jenjang profesional yang lebih tinggi.
Salah seorang peserta, mahasiswa Universitas Brawijaya, Ragasakti Madyan Wibowo, mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan ini.
Ia merasa pengalaman narasumber memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja.
“Sebagai mahasiswa yang suatu saat nanti akan memasuki dunia kerja, saya jadi punya gambaran awal tentang dunia kerja," ujar Ragasakti.
Ia menilai forum semacam ini sangat penting untuk menambah bekal sebelum benar-benar masuk ke dunia profesional.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan (Kemendag), Ni Made Kusuma Dewi, juga menyoroti peran penting literasi bagi generasi muda.
Ia menegaskan Perpustakaan Kemendag terbuka untuk masyarakat umum, bukan hanya bagi pegawai kementerian.
Perpustakaan tersebut memiliki koleksi beragam buku, mulai dari fiksi hingga nonfiksi, dengan fokus utama pada tema perdagangan, ekonomi, dan bisnis.
Layanan dibuka setiap Senin hingga Kamis pukul 09.00–16.30, serta Jumat pukul 09.00–17.00 WIB, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]