WahanaNews.co | Pemerintah Daerah (Pemda) Bojonegoro berencana melanjutkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa untuk program Pascasarjana. Hal ini berkiblat pada suksesnya program sarjana RPL Desa yang kini memasuki semester tiga.
"Kalau sudah lulus S1 selanjutnya to be continued S2 di Unesa. Ini rencana jangka panjang kami. Mohon izin ya Pak Menteri," kata Bupati Bojonegoro Anna Mu'awwanah saat menghadiri Kuliah Umum Mahasiswa Perkuliahan RPL Desa secara virtual bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga:
BPS Catat IPM Sulawesi Tengah Meningkat Jadi 72,24 pada 2024
Dalam kesempatan tersebut Anna membeberkan manfaat RPL yang telah dirasakan oleh desa. Menurutnya, perangkat desa yang mengikuti kuliah melalui RPL menjadi lebih berpikiran terbuka dan sistematis dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Salah satu buktinya adalah dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro. Kabupaten di Jawa Timur ini berhasil masuk kategori tinggi dengan nilai lebih dari 70 setelah tiga tahun berturut-turut berada di posisi sedang.
Hal senada juga disampaikan oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menyimpulkan besarnya manfaat RPL Desa setelah berdiskusi langsung dengan para aparat desa yang tergabung sebagai mahasiswa.
Baca Juga:
IPM Kota Pontianak 2024 Capai 82,22, Peringkat Pertama di Kalimantan Barat
"Kesimpulan saya, RPL Desa sangat bermanfaat jangka pendek, menengah, dan panjang. Implementasi yang sudah dilakukan menjadi lebih baik," tegas Gus Halim.
Sementara itu, Kemendes PDTT mendukung penuh dan berkomitmen untuk mendampingi mahasiswa RPL Desa hingga lulus.
Selain bimbingan langsung dari pejabat terkait, mahasiswa akhir juga berhak mengakses data yang dibutuhkan untuk kepentingan skripsi.