WAHANANEWS.CO, Jakarta - Banjir masih menjadi ancaman di berbagai wilayah Indonesia akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan tingginya curah hujan dan angin kencang.
Sejumlah kawasan di Jabodetabek telah tergenang sejak Selasa (4/3/2025) dan kembali mengalami kenaikan air pada Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Warga Terdampak Banjir di Bekasi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah beberapa kali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir di berbagai daerah. Curah hujan tinggi diperkirakan masih berlangsung hingga 10-11 Maret.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memperingatkan adanya risiko banjir susulan di beberapa wilayah Jabodetabek antara 15 hingga 20 Maret 2025.
"Ini adalah pembaruan terbaru terkait kondisi 10 hari kedua dan ketiga bulan Maret. Puncaknya diperkirakan terjadi pada 20 Maret, dengan rentang bahaya antara 15 hingga 20 Maret. Warga diimbau untuk membatasi aktivitas pada periode tersebut," kata Dwikorita dalam rapat koordinasi dengan Menko PMK, BNPB, Basarnas, serta BPBD Jawa Barat, Banten, dan Bogor.
Baca Juga:
Pemprov Banten Kerahkan Petugas Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir dan Longsor
Sebelumnya, BMKG memperkirakan musim hujan akan berakhir pada akhir Maret 2025. Memasuki April, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami peralihan menuju musim kemarau.
Namun, beberapa daerah dengan pola hujan monsunal masih berpotensi diguyur hujan hingga April atau Mei 2025.
Mitigasi Banjir