WahanaNews.co | Jelang KTT G20 di Bali, TNI Angkatan Laut (TNI AL) siapkan 12 kapal perang Republik Indonesia (KRI) siap tempur untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November mendatang.
"Betul-betul KRI yang disiapkan adalah KRI yang siap tempur dan ini adalah mengamankan pemimpin-pemimpin negara, sehingga kita harus betul-betul menyiapkan kapal-kapal yang siap tempur," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono usai meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar TNI (SPBT) Terpadu I di Jakarta Utara, Senin (31/10).
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
Ia menyampaikan ada tiga ribu personel yang juga diterjunkan untuk pengamanan. Yudo mengatakan KRI yang memiliki helidek telah diperintahkan untuk membawa helikopter.
"Sehingga bisa terpadu, kemudian juga ada pasukan khusus dari Denjaka kemudian Kopaska yang on board di KRI tersebut," katanya.
Yudo menjelaskan 12 KRI akan ditempatkan dalam radius 12 mil di Perairan Bali dan sekitarnya. Pengamanan itu akan dibuat secara berlapis.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
"Menjaga dari hal hal yang kemungkinan buruk terjadi dari laut lepas maupun dari ZEE kemudian kita lapis lagi di luarnya dengan kapal yang lebih besar," kata dia.
Eks Pangkogabwilhan I ini mengatakan untuk mematangkan pengamanan, pihaknya akan menggelar tactical floor game (TFG) dalam waktu dekat.
"Pangkoarmada II kita tunjuk Dansatgasla. Saya selaku pembina, saya juga ingin tahu bagaimana Pangkoarmada II dalam menyelenggarakan pengamanan G20 dengan unsur-unsur gabungan," kata Yudo.
Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022.
KTT tersebut menjadi puncak dari proses dan usaha intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) .
Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa.[zbr]