"Kondisi kelistrikan di Bali masih aman mudah-mudahan sampai akhir masa siaga 4 Januari 2023 masih tetap aman. Pengaman sistem kelistrikan di Bali saat ini sama dengan pengamanan saat ajang G20, distribusi, transmisi sampai venue detail,"u jar Wayan.
Wayan melanjutkan, beban puncak di Bali yang terakhir itu 916 MW tepatnya pada tanggal 19 Desember kemarin, sementara daya mampu PLN Bali itu totalnya 1.404 MW. "Jadi daya mampu kita itu terdiri dari pembangkit di Bali sebesar 934 MW, transfer dari Jawa sebesar 370 MW dan relokasi PLTG Grati sebesar 100 MW tersebut mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Bali," jelas Wayan.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Manambahkan yang disampaikan Dadan, Executive General Manager Regional Jatim Balinus Deni Djukardi menegaskan bahwa Pertamina sudah melakukan upaya-upaya maksimal untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kebutuhan BBM menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) agar masyarakat bisa melaksnakan kegiatannya di libur Nataru dengan tenang dan nyaman.
"Ketersedian stok BBM Jatim Balinus dalam kondisi cukup termasuk untuk BBM Bersubsidi, dalam arti kita sudah melakukan pembagian dengan cukup merata sesuai dengan kebutuhannya dan tentunya kami akan menyalurkan BBM Bersubsidi ini sesuai dengan kuotanya yang diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkannya," pungkas Deni.
Aktivitas Gunung Agung Normal
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Selain memastikan ketersediaan pasokan BBM dan listrik mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, Dadan didampingi Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dan Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Hendra Gunawan mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Agung untuk melihat aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Dijelaskan Plt Kepala Badan Geologi, saat ini status Gunung Agung dalam kondisi Normal (Level I) namun demikian masyarakat diminta tetap membatasi aktivitas di sekitar kawah Gunung Agung.
"Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan direkomendasikan agar membatasi aktivitas di area kawah puncak G. Agung," ujar Wafid.