"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura sudah lama, 7 tahun yang lalu saya ketemu, mengerjakan ini semuanya apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya mas Ainun Najib, NU, tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali," ungkap Presiden.
Presiden menyebut bila Ainun Najib kembali ke Indonesia harus bisa digaji lebih besar dari pendapatannya di Singapura.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Ini nanti tugasnya Pak Kiai. Kalau beliau yang 'ngendiko' (bicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau," kata Presiden.
Jokowi pun berterima kasih atas kiprah NU selama ini dalam menjaga NKRI dan Pancasila.
"Pandangan 'hubbul wathon minal' iman juga NKRI harga mati, telah merangkai persatuan dan kesatuan bangsa. NU telah terus-menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi dan kebangsaan. NU dapat menunjukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia dan menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain," jelas Presiden.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Semua hal tersebut telah membuat Indonesia menjadi bangsa bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain.
Presiden Jokowi pun dengan tegas menyatakan kekuatan NU luar biasa besar yang dapat berkontribusi untuk Indonesia dan dunia.
"Dengan jumlah warga NU yang sangat besar, sekitar separuh lebih dari warga muslim Indonesia serta dengan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri, NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar," ungkap Presiden.