Luhut menjelaskan Indonesia memiliki target kapasitas produksi kendaraan listrik sebesar 600 ribu pada tahun 2030 mendatang. Luhut meyakini upaya ini mampu mengurangi emisi hingga 160 ribu ton CO2 per tahun dan mampu mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) hingga 45 juta liter per tahun.
Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Inkyo Cheong menyampaikan peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik tersebut merupakan wujud eratnya hubungan antara Indonesia dengan Korea Selatan. Ia juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas dukungan dan kemudahan investasi yang diberikan.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di KEK Kendal
“Perusahaan Korea Selatan telah berinvestasi besar untuk membangun pabrik baterai, dan pemerintah Indonesia telah mendukung proyek ini melalui insentif pajak dan prosedur bea cukai yang disederhanakan. Acara hari ini dapat terlaksana berkat kerja sama yang erat antara kedua negara,” ungkap Cheong.
Dengan pengembangan yang begitu masif, Cheong pun meyakini Indonesia nantinya akan mampu memimpin sektor industri kendaraan listrik di ASEAN dan pasar global. Tak hanya itu, penguatan kerja sama ekosistem EV juga nantinya akan mampu menjawab tantangan global soal emisi karbon maupun menciptakan rantai pasok yang stabil.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir di lokasi acara peresmian menyatakan, PLN siap mendukung penuh akselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. PLN hadir menyediakan pasokan listrik yang andal dan kompetitif untuk industri pendukung ekosistem EV seperti smelter mineral dan pabrik baterai mobil listrik yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara
“PLN telah memberikan dukungan pasokan listrik ke pabrik baterai mobil listrik PT HLI Green Power yang diresmikan hari ini dengan daya sebesar 48.485 kilovolt ampere (kVA). Langkah ini sebagai komitmen perusahaan menyediakan pasokan listrik yang stabil, andal, dan berkualitas guna menyokong sektor industri di tanah air,” terang Darmawan.
Selain itu, PLN juga terus berkolaborasi dalam penambahan infrastruktur pendukung kendaraan listrik. Saat ini telah terdapat lebih dari 1.470 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU), dan 9.886 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di seluruh Indonesia.
“Kami juga memberikan berbagai kemudahan layanan bagi pemilik kendaraan listrik melalui aplikasi PLN Mobile. Fitur Electric Vehicle pada PLN Mobile hadir sebagai pionir yang mengintegrasikan layanan kendaraan listrik secara end-to-end di Tanah Air," pungkas Darmawan.