"Kini 47 negara sudah masuk menjadi pasien IMF karena resesi pasca pandemi dan perang, inilah yang membuat kita harus memiliki frekuensi yang sama dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak mudah," kata dia.
Selain tentang ekonomi dan resesi, Presiden Jokowi juga kembali mengingatkan peserta rakornas untuk aktif dalam menghadapi permasalahan stunting, inflasi dan kemiskinan ekstrem.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
“Penanganan stunting juga menjadi prioritas nasional, tahun 2024 nanti target angka stunting di Indonesia harus mencapai 14%. Pada kesempatan ini saya memberikan apresiasi tinggi untuk Kabupaten Sumedang yang telah berhasil menciptakan platform digital dalam memonitoring angka stunting di daerahnya sehingga dalam kurun waktu 3 tahun angka stuntingnya dari 22% bisa menjadi 7%," ujarnya.
Inflasi menurutnya masih menjadi momok menakutkan di seluruh negara, namun yang patut disyukuri ialah inflasi Indonesia berada diangka 5,5%.
Senada dengan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi kita.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
“Pertumbuhan ekonomi nasional terus menunjukan angka positif yakni mencapai angka 5,72%, tingkat inflansi juga terkendali dengan baik sampai dengan bulan September 2022 di angka 5,95%, bulan Oktober 2022 di angka 5,71%, November 2022 di angka 5,42% sedangkan Desember diangka 5,51%," ujar Tito.
Acara rakornas kali ini akan dibagi menjadi 4 panel dengan masing-masing tema yakni, tema I terkait pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, tema II terkait penguatan investasi, hirilisasi dan kemudahan perizinan berusaha, tema III terkait penanganan covid-19, stunting, kemiskinan, pengangguran, pendidikan dan jaring pengamanan sosial serta tema IV tentang stabilitas politik, hukum, keamanan dan pengawasan.
Dalam Rakornas 2023 ini, dihadiri oleh para narasumber diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi, Menteri Investasi, Menpan RB, Menteri Perhubungan , Menteri PUPR, Menteri Agraria dan tata ruang/Kepala BPN, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Tenaga Kerja, Menkopolhukam, Kepala Badan Intelejen Negara, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Kepala BPKP, Kepala Badan Pusat Statistik, Gubernur Bank Indonesia, Kepala Badan Pangan Nasional, Bupati Sumedang dan Prof. Yohanes Surya (ahli fisika dan metematika). [sdy]