"Sehingga mampu untuk mencapai standar yang tinggi dalam mendukung keberlangsungan lingkungan,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Lokomotif yang akan didatangkan tersebut berjenis GT38AC atau yang dikenal di Indonesia sebagai CC 205.
Baca Juga:
940.738 Tiket Kereta Terjual saat Libur Panjang Iduladha
Kemampuan menarik kereta atau gerbong yang besar dari jenis lokomotif ini telah memberikan dampak yang signifikan dalam hal efisiensi dan emisi karbon yang dikeluarkan.
Lokomotif jenis ini dirancang khusus untuk lingkungan Asia Tenggara dan telah terbukti beroperasi secara baik dengan menggunakan bahan bakar biodiesel (B35) yang ramah lingkungan.
Fitur-fitur lokomotif ini di antaranya memiliki mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, serta rancangan kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.
Baca Juga:
KAI Prediksi 51 Ribu Orang Tinggalkan Surabaya pada Libur Panjang Iduladha
Ke-54 lokomotif tersebut akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026.
Pengadaan lokomotif tersebut akan mendukung target 85 juta ton angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan di tahun 2026, dimana pada 2023 telah tercapai sebanyak 51 juta ton.
Pembelian lokomotif ini juga dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi di dunia internasional yang terus meningkat.
“KAI terus membangun kolaborasi dengan perusahaan di dalam ataupun luar negeri sebagai komitmen Perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, mitigasi polusi, serta tujuan untuk merawat warisan alam Indonesia bagi generasi mendatang," kata Didiek.