WahanaNews.co | Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi menyatakan angka kecelakaan pada Operasi Ketupat 2022 menurun 31 persen bila dibandingkan dengan operasi mudik tahun 2019 yang terakhir dilakukan sebelum pandemi Covid-19.
"Angka kecelakaan pada Operasi Ketupat 2022 mengalami penurunan 31 persen. Hal itu jika dibandingkan musim mudik dan balik Lebaran 2019 periode sebelum pandemi Covid-19," kata Firman dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).
Baca Juga:
Kapolres Taput Uji Lintasan Baru Praktek Pengurusan SIM Sepeda Motor
Firman mengungkapkan pihaknya telah berupaya secara maksimal untuk melakukan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2022.
Kendati demikian, proses evaluasi akan tetap dilakukan untuk meningkatkan kerja kepolisian.
Khusus di Jawa Barat, sebanyak 103 kecelakaan terjadi sepanjang arus mudik dan balik Lebaran 2022 di wilayah hukum Polda Jabar.
Baca Juga:
Ujian Pembuatan SIM C, Kakorlantas Rubah Trek Zig-zag hingga Angka 8 Jadi Letter S
Dari insiden itu, sebanyak 29 orang mengalami luka berat, 137 luka ringan, dan 37 orang meninggal dunia.
"Korban meninggal dunia dalam laka lantas musim Lebaran tahun ini tercatat sebanyak 37 orang. Sedangkan pada 2021 sebanyak 78 korban meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).
Adapun pada arus Lebaran sebelumnya atau 2021 lalu tercatat sebanyak 133 kejadian kecelakaan.
Sebanyak 9 orang mengalami luka berat, 140 luka ringan, dan 78 meninggal dunia.
Menurut Ibrahim, jumlah kecelakaan lalu lintas musim Lebaran tahun ini didominasi di jalur arteri dengan jumlah kejadian sebanyak 97 kasus.
Sedangkan kecelakaan di jalan tol sebanyak enam kasus.
"Korban meninggal dunia dalam kecelakaan di jalur arteri sebanyak 36 orang dan satu orang di jalan tol," ucapnya.
Lebih jauh Ibrahim mengatakan jumlah korban luka berat dan ringan pada musim mudik Lebaran tahun ini juga mengalami penurunan.
"Musim mudik Lebaran tahun ini jumlah kasus kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban meninggal serta luka berat dan ringan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya," ujarnya. [rin]