WAHANANEWS.CO, Jakarta - Puluhan alat berat disiapkan, lahan dibersihkan, dan sirene dibunyikan saat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berdiri di tengah area pembangunan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) Polri di Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang, menandai dimulainya pembangunan besar-besaran fasilitas gizi untuk masyarakat pada Jumat (17/10/2025) pagi.
Ground breaking yang dipimpin langsung oleh Kapolri ini menjadi simbol dimulainya pembangunan 27 SPPG Polri tahap lanjutan di wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Wabup Toba Audi Murphy Sitorus Kunjungi Puluhan Pelajar Terkapar di RS Akibat Dugaan Keracunan MBG
Kapolri menyebut program ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi investasi sosial untuk ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat secara masif.
"Secara nasional Polri menargetkan pembangunan terhadap 1.000 SPPG Polri di tahun ini," ujar Sigit.
Program ini diproyeksikan memberi manfaat kepada 2,3 juta masyarakat di seluruh Indonesia, sekaligus membuka lapangan kerja bagi sedikitnya 33.600 tenaga kerja baru di sektor pelayanan sosial.
Baca Juga:
Pastikan Pelaksanaan Sesuai Juknis, Satgas MBG Tapteng Monitoring Program MBG
Kapolri juga mengapresiasi langkah cepat Polda Jawa Tengah yang menargetkan pembangunan 100 unit SPPG Polri di wilayahnya sebagai bagian dari percepatan program nasional.
Menurut Sigit, progres tersebut menunjukkan bahwa jajaran Polda Jawa Tengah serius dan memiliki komitmen kuat dalam melaksanakan program prioritas Polri di sektor pelayanan publik.
"Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan progres pembangunan SPPG Polri paling signifikan secara nasional," kata Sigit.
Kehadiran puluhan SPPG di wilayah ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat lebih luas, terutama pelajar SD hingga SMA, dalam pemenuhan kebutuhan gizi harian yang aman, higienis, dan berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara ketat di seluruh SPPG Polri untuk menjamin kualitas makanan yang diproduksi.
SOP itu mencakup standar sanitasi lingkungan produksi, penggunaan air bersih hasil filterisasi, hingga sterilisasi alat makan menggunakan air panas bertekanan tinggi.
“Untuk mengantisipasi terjadinya masalah terhadap kualitas dan kebersihan makanan yang dihasilkan SPPG Polri, saya mengecek langsung proses produksinya,” ucap Sigit.
Sebelumnya pada kunjungannya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Agustus lalu, Kapolri sempat menyebut target minimal pembangunan 500 SPPG Polri hingga akhir tahun 2025.
Saat itu, Sigit menyampaikan bahwa jumlah SPPG bisa saja bertambah melihat antusiasme jajaran Polri daerah dan dukungan masyarakat.
"Saya kira ini menjadi ekosistem yang bagus, di satu sisi ada ruang membuka lapangan kerja dan di sisi lain ini bisa mendukung program pemerintah sehingga tuntutan juga mendukung pertumbuhan ekonomi," tutup Sigit.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]