WahanaNews.co |
Di tengah lonjakan kasus positif yang terjadi di beberapa daerah, PLN berupaya
memastikan keandalan pasokan listrik, khususnya untuk tempat-tempat vital
penanganan pasien Covid-19.
Total, PLN menyiagakan 11.821
personil, yang terdiri dari pegawai dan mitra kerja di DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, yang mengalami peningkatan kasus
positif Covid-19.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Kami komitmen mendukung
berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19. PLN siap
menjaga keandalan listrik untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan," ujar
Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali, Haryanto WS.
Di Jabar, PLN menyiagakan
4.236 petugas gabungan, yang terdiri dari pegawai dan mitra kerja serta
berbagai sarana pendukung berupa 700 unit kendaraan, 103 buah genset, 20 buah
UPS, 99 UGB, dan 12 unit mobil deteksi.
PLN sudah mengecek jaringan
listrik di 27 Kabupaten/Kota, terutama yang menyuplai pasokan listrik untuk 17
wilayah Jabar.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Pasca Gubernur Jabar
menyatakan Bandung Raya Siaga 1 darurat Covid-19, kami langsung melakukan gelar
pasukan dan peralatan untuk memastikan pasokan listrik, khususnya ke pusat
kesehatan, rumah sakit, dan sentra vaksinasi, berjalan baik," kata Haryanto.
Di DKI Jakarta, PLN
menyiagakan 2.356 petugas yang terdiri dari pegawai dan mitra kerja untuk
menjaga keandalan pasokan listrik di lokasi penting penanggulangan Covid-19
tersebut.
PLN juga menyiapkan enam unit
UPS (Uninterruptible Power Supply),
empat Unit Kabel Bergerak (UKB), 20 Unit Power Bank dengan total kapasitas
8.860 kilo Volt Ampere (kVA), 17 Unit Gardu Bergerak (UGB), dan 4 unit mobil crane.
Wisma Atlet, yang digunakan
sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19, mempunyai kapasitas daya 11.080.000 Volt
Ampere (VA).
Terdapat tiga gardu
distribusi yang memasok tujuh tower
di sana.
Sistem kelistrikan di Wisma
Atlet dilengkapi dengan Automatic Change
Over (ACO) di sisi tegangan menengah, sebagai alat untuk memindahkan
pasokan listrik dari suplai utama ke suplai cadangan apabila yang utama
mengalami gangguan.
Pemprov DKI Jakarta berencana
menggunakan Wisma Atlet Tower 8 di Pademangan dan Rusun Nagrak sebagai tempat
cadangan mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Jakarta.
Wisma Atlet Tower 8
Pademangan mempunyai daya listrik 4.845.000 VA yang dipasok oleh 1 sumber utama
dan 2 sumber cadangan.
Sedangkan Rusun Nagrak di
Cilincing memiliki total daya listrik 7.195.000 VA dan dilayani dengan 3 gardu
distribusi untuk 14 tower.
"Secara sistem
kelistrikan, Wisma Atlet Pademangan dan Rusun Nagrak sudah siap dan petugas
kami juga siap melayani 24 jam," kata Haryanto.
Di Jateng dan DI Yogyakarta,
PLN juga menyiagakan 3.560 petugas yang terdiri dari pegawai dan mitra kerja,
377 kendaraan roda empat, 35 mobil PDKB, empat unit UPS, 119 unit trafo mobile, dan 116 genset, untuk
memastikan listrik di lokasi-lokasi vital penanganan Covid-19 tetap terjaga.
Data PLN menunjukan, di
Jateng dan DI Yogyakarta terdapat 320 RS dan tempat penanganan Covid-19, 295
berada di Jateng dan 25 di DIY.
Sementara di Provinsi Jatim,
PLN menyiagakan 1.669 petugas, baik pegawai maupun mitra kerja, serta berbagai
sarana pendukung berupa 6 unit UPS Mobile, empat unit UPS Portable, 18 unit
Genset, dan 15 UGB.
Di Provinsi Jatim, terdapat
23 RS Rujukan Covid-19.
Di tengah pelayanan untuk
menjaga keandalan pasokan listrik kepada pelanggan, PLN juga berkomitmen
mendukung program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan Pemerintah.
Hingga Rabu (16/6/2021),
lebih dari 230 ribu pegawai dan Tenaga Alih Daya (TAD) PLN telah menerima
vaksinasi di seluruh Indonesia.
"Sebagai perusahaan layanan
publik yang harus bekerja 24 jam dalam 7 hari, kami harus memastikan petugas
kami tetap bekerja meski di tengah pandemi. Kami yakin vaksinasi ini sebagai
langkah efektif untuk meminimalisir dampak Covid-19 dari dan kepada
masyarakat," ujar Haryanto. [dhn]