Untuk mendukung kegiatan, setiap tahunnya, Posluhdes di Kota Pariaman mendapat dukungan biaya operasional dari Alokasi Dana Desa.
Belanja operasional ini dapat digunakan untuk biaya perjalanan dinas, belanja mobile, Alat Tulis Kantor dan biaya pertemuan ujar Jumadias, Ketua Posluhdes Sikapak Barat pada paparan dihadapan peserta kunjungan lapangan dari Peserta Pelatihan Penyuluh Swadaya Kabupaten Lima Puluh Kota.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Hal ini menarik dan mendapat perhatian dari peserta kunjungan. Sebab, di Kabupaten Lima Puluh Kota belum ada dibentuk Pos Penyuluhan Nagari.
Walau selama ini sudah ada sosialisasi dari pemerintah kabupaten. Namun, tindak lanjut dari pemerintahan nagari belum ada yang berhasil membentuk Pos Penyuluhan Nagari.
Selain itu, peserta juga mendapat gambaran pentingnya sinergitas antar SKPD terkait tingkat kabupaten, teruma Dinas Pertanian serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Nagari yang berperan sebagai leading sector pengendalian alokasi dana desa.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Lidia Rahma Fitri, Penyuluh Swadaya dari Sungi Kemuyang, Kecamatan Luak, mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat.
"Pelatihan ini semakin memacu semangat kami untuk terus melakukan pengabdian menjadi Penyuluh Swadaya di nagari masing-masing, dengan segala pembelajaran yang didapatkan dalam pelatihan ini, semakin menambah wawasan kami di bidang pertanian, khususnya pertanian di kab 50 kota," katanya.
Ia berharap agar semua penyuluh swadaya semakin semangat dalam memberikan penyuluhan terhadap kelompok tani yang ada di wilayah kerja masing-masing agar para petani menjadi petani yang cerdas, maju dan modern. Dan pendirian Posluhdes bisa lebih cepat terealisasi.