"Keberadaan penyuluh pertanian saat ini masih dirasakan kurang memadai untuk bisa memberikan pelayanan penyuluhan yang optimal bagi pelaku utama. Terutama apabila hanya mengandalkan sepenuhnya pada penyuluh pertanian lapangan yang ada (penyuluh pertanian PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)," kata witra.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, diperlukan pemberdayaan penyuluh pertanian swadaya sebagai mitra kerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang secara potensial terdapat di setiap desa.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
"Penyuluh pertanian swadaya pada hakekatnya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usaha taninya. Namun demikian agar dapat menjalankan perannya sebagai penyuluh lebih efektif dan efisien, para penyuluh pertanian swadaya tersebut perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik penyuluhan pertanian dan teknik pertanian," sambungnya.
Peserta pelatihan sebanyak 40 orang berasal dari utusan nagari lokasi IPDMIP Kabupaten Lima Puluh Kota. Sedangkan narasumber dari Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat.
Pelatihan berlangsung selama 5 hari, 6 hingga 10 Juni 2022 dengan sistem klasikal dan kunjungan lapangan.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Kegiatan klasikal berlangsung di aula pertemuan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota di Sarilamak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Sedangkan Pembelajaran lapangan dilaksanakan di Desa Sikapak Barat, Kota Pariaman.
Pembelajaran lapangan dilaksanakan di Desa Sikapak Barat Kota Pariaman tanggal 10 Juni 2022. Topik materi kunjungan lapangan adalah Menumbuh Kembangkan Kelembagaan Penyuluh di tingkat desa atau lebih dikenal dengan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes). Desa Sikapak Barat, Kota Pariaman telah membentuk Posluhdes sejak tahun 2018.
Hingga saat ini, Posluhdes Sikapak Barat telah menjalani aktivitasnya seirama dengan dinamika roda pemerintahan Kota Pariaman.