Jumlah itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,33 juta barel.
Dari sisi nilai, impor minyak pada paruh pertama tahun ini telah mencapai US$ 6,18 miliar atau meningkat 48 persen dari sebelumnya hanya US$ 4,18 miliar pada semester I 2020.
Baca Juga:
Ahok Akan Minta Polri Usut Kebakaran di Kilang Cilacap
Kenaikan impor itu akibat lonjakan harga minyak dunia.
Selain berdampak terhadap kran impor BBM, lanjut Fahmy, insiden itu juga dapat memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021.
Pertamina harus punya komitmen tinggi dan tidak abai dalam mengamankan seluruh aset penting terutama kilang dan tangki minyak dengan menerapkan sistem keamanan berlapis sesuai dengan standar internasional.
Baca Juga:
Warga Keluhkan Dampak Kebakaran Kilang Cilacap
"Sistem pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan lembaga independen," katanya.
Adapun deretan insiden kebakaran tangki kilang Cilacap sudah terjadi dua kali tahun ini.
Pertama, pada 11 Juni 2021, insiden kebakaran di kilang tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB.