Ketika itu api melahap tangki T39 yang berisi benzena untuk produk dasar petrokimia.
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan sepertiga produk benzena atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tangki 3.000 barel.
Baca Juga:
Ahok Akan Minta Polri Usut Kebakaran di Kilang Cilacap
Insiden kebakaran kedua terjadi lima bulan kemudian, tepatnya pada Sabtu kemarin, 13 November 2021.
Insiden kebakaran terjadi pukul 19.10 WIB menimpa tangki 36 T-102.
Tangki itu berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter.
Baca Juga:
Warga Keluhkan Dampak Kebakaran Kilang Cilacap
Lalu, sebelum adanya di Kilang Cilacap, kebakaran juga terjadi di Kilang Balongan Indramayu, di mana kilang minyak milik Pertamina di Indramayu itu terbakar pukul 00.45 WIB pada 29 Maret 2021.
Petugas membutuhkan waktu dua hari untuk memadamkan api.
Pertamina mencatat nilai kerugian mencapai 400.000 barel karena ada empat tangki yang terbakar di Kilang Balongan, yaitu tangki E, F, G, dan H dari 71 tangki dengan luasan sekitar hampir dua haktare dari total 180 hektare.