Selanjutnya, topik ketiga mengangkat bagaimana peningkatan kualitas lingkungan hidup telah dilakukan melalui berbagai upaya pengendalian pencemaran dan degradasi lingkungan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, Kemudian, perlindungan sumber air yang telah dilakukan KLHK melalui Direktorat PPA, yaitu dengan melakukan pemulihan danau, perlindungan mata air, program kali bersih, dan pembangunan ekoriparian.
Topik kelima mengangkat penggunaan Sistem Pemantauan Air Limbah Dalam Jaringan atau SPARING, dan topik terakhir membahas ekoriparian sebagai salah satu solusi berbasis alam.
Baca Juga:
Seluruh Fraksi DPR Setujui KEM-PPKF RAPBN 2025 untuk Dibahas Lebih Lanjut
"Bagaimana pengalaman Indonesia dalam mengendalikan pencemaran air dan melakukan perbaikan kualitas air, pemulihan dengan konsep nature based solution, serta praktik-praktik terbaik bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi negara lain. Kita juga bisa saling bertukar pengetahuan, data, dan informasi terkait pengendalian air," ujar Sigit.
Merujuk pada data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) tahun 2023, performa Indonesia tercatat membaik. Skor Indonesia naik sebesar 0,12 poin dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai 72,54 dari skala 100 poin dan telah mencapai target nasional (seperti ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 69,22).
Indeks ini disusun dari nilai komposit atau gabungan dari beberapa parameter atau indeks, yaitu kualitas air, udara, tutupan lahan, dan air laut di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
Indonesia Perkenalkan Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di World Water Forum ke-10
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.