WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta adanya percepatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Hal itu disampaikan Luhut ketika mengecek perkembangan proyek, tepatnya di Subgrade 33 dan Tunnel 6, bersama Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, pada Rabu (30/3/2022).
Baca Juga:
Kereta Cepat Whoosh Jadi Transportasi Penghubung Piala Dunia U-17 Jakarta-Bandung
"Sebelumnya memang ada longsor yang membuat pengerjaan tertunda beberapa bulan, tetapi setelah peninjauan ini kita sudah bisa bergerak lagi untuk menyelesaikan pembangunan utamanya di Tunnel 6," ujar Luhut, dikutip dari situs resmi Kemenko Marves.
Pengerjaan pembangunan kereta cepat saat ini masih terjadwal dengan baik dan akan segera dikejar untuk dapat melakukan uji coba pada Februari 2023 dari Stasiun Padalarang sampai Stasiun Tegalluar.
Kendati begitu, Luhut juga meminta Dubes Lu Kang untuk membantu mengomunikasikan ke kontraktor dari China terkait perlunya percepatan mengejar penyelesaian pembangunan.
Baca Juga:
Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Masih Gratis hingga Pertengahan Oktober
Progres pekerjaan diharapkan dapat ditingkatkan.
Dari yang awalnya hanya 1,6 persen dapat menjadi 2,0 persen setiap bulannya.
"Percepatan perlu segera dilakukan mengingat commercial operation date rencananya akan dilakukan pada Juni 2023," tandas Luhut.
Selain itu, dia meminta kepada PT WIKA selaku kontraktor dari pihak Indonesia untuk dapat memberikan kualitas terbaiknya demi menunjang keamanan dan keselamatan proyek kereta cepat.
"Saya minta juga seluruh isu yang masih tertahan dapat kita bahas pada pertemuan yang akan diagendakan dalam dua minggu ke depan agar semua masalah dapat terselesaikan dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Dubes China untuk Indonesia, Lu Kang, menyampaikan bakal berkomunikasi dengan kontraktor dari China perihal kendala di lapangan serta solusi untuk percepatan pembangunan kereta cepat.
"Setelah agenda kunjungan ini kami akan berkomunikasi dengan kontraktor dari Cina dan menanyakan apakah ada pekerjaan yang masih terkendala dan tertunda serta akan segera dicarikan solusinya," pungkasnya. [gun]