"Biar pemerintah memikirkan, jangan sampai setiap tahun terjadi terus seperti ini dengan hal yang sama. Pertanyaan perajin ini masa Pemerintah tidak bisa menangani, masa terus-menerus terjadi," tandasnya.
Harga kedelai yang mahal tidak hanya terjadi di Jakarta. Sejumlah perajin tempe dan tahu di daerah seperti Aceh dan kediri juga mengalami hal yang sama.
Baca Juga:
Panen Perdana Hasil Uji Coba Penanaman Kacang Kedelai di Kabupaten Jayawijaya, Bank Papua Lakukan Pendampingan
Di Aceh, sejumlah perajin tahu bahkan menutup usahanya karena semakin mahalnya harga kedelai yang menjadi bahan baku makanan tradisional tersebut.
Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar di Banda Aceh mengatakan selain harga semakin mahal, perajin tahu juga kesulitan mendapatkan kacang kedelai.
"Selain harga mahal, kacang kedelai juga sulit didapat. Akibatnya, sejumlah penajin tahu terpaksa menutup usahanya karena ketiadaan bahan baku," katanya.
Baca Juga:
Jelang Ramadan, Mendag Janji Harga Tahu Tempe Turun Jadi Rp 12.000 per Kg
Mulizar mengatakan harga kacang kedelai saat ini mencapai Rp11.500 per kg. Harga tersebut dianggap mahal karena tidak bisa ditutupi dengan harga produksi.
Sementara di Kediri, pengusaha tahu mengurangi produksi menyusul harga kedelai yang semakin mahal dan imbas PPKM, guna menekan kerugian yang semakin besar.
"Kami kurangi produksi, karena untuk mengurangi kerugian. Kalau di hari normal sehari bisa hingga 400 kg. Saat ini, rata-rata 300 kg, bahkan hari ini (15/2) 200 kg," kata Pemilik CV Gudange Tahu Takwa (GTT) Gatot Siswanto. [bay]