WahanaNews.co | Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan (SKEBP) daging sapi.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan tersangka yang baru ditetapkan tersebut adalah Lukmanul Hakim (LH) selaku Direktur Utama PT Synerga Tata Internasional (PT STI).
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Ketut menjelaskan dengan penambahan tersangka baru itu, saat ini total ada tiga orang yang telah dijerat Kejagung dalam kasus penyelewengan skema kredit daging sapi tersebut.
"Telah menetapkan dan melakukan penahanan terhadap tersangka LHL selaku Direktur Utama PT Synerga Tata Internasional (PT STI) periode 2018 s.d. 2019," ujar Ketut dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12).
Ketut mengatakan Lukmanul dinilai ikut melakukan perbuatan melawan hukum karena bekerja sama dengan Bambang Isworo dan Anjar Niryawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sebelumnya.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Ketut mengungkapkan Lukmanul ikut merealisasikan kegiatan SKEBP daging sapi dan menjadikan PT Surveyor Indonesia sebagai jaminan untuk Bill of Exchange (BOE) dalam bisnis ilegal itu.
Lukmanul saat ini langsung ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
"Selama 20 hari terhitung sejak 8 Desember 2022 sampai dengan 27 Desember 2022," ujarnya.
Atas perbuatannya Lukmanul dijerat Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 9 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sebelumnya, Kejagung menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi SKEBP daging sapi dan rajungan dari PT Surveyor Indonesia.
Adapun kedua tersangka itu merupakan Bambang Isworo selaku Direktur Operasi PT Surveyor Indonesia (PT SI) periode tahun 2016-2018 dan Anjar Niryawan selaku Kepala Sektor Bisnis PIK PT Surveyor Indonesia (PT SI) periode tahun 2016-2018.
Berdasarkan hasil penyidikan dari Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Ketut menjelaskan AN terlibat dalam kasus korupsi SKEBP daging sapi yang dilakukan PT Surveyor Indonesia.
Sementara untuk tersangka BI terlibat dalam kasus korupsi SKEBP daging sapi dan Rajungan di PT Surveyor Indonesia.
Keduanya menjadikan PT Surveyor Indonesia sebagai jaminan (guarantor) untuk Bill of Exchange (BOE) atas kegiatan bisnis ilegal tersebut.[zbr]