PLBN berkategori darat yang dibangun
di atas lahan seluas 9 hektar ini mulai dibangun pada 3 September 2020 dan
ditargetkan selesai pada Desember 2022, dengan total anggaran sebesar Rp 225,3
miliar yang bersumber dari APBN tahun 2020-2022 (MYC).
Progres fisik konstruksi saat ini
telah mencapai 17,07%.
Baca Juga:
Dapat Penghargaan Swasembada Beras, Menteri PUPR Apresiasi Capaian Pertanian RI
Pembangunan PLBN Long Nawang dilakukan
oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara
Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi
bangunan utama, mess pegawai, masjid, lansekap, pos jaga, GWT, power house,
selasar parkir, serta mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP).
PLBN ini dapat diakses dalam waktu
kurang lebih 2 jam dari Bandara Juwata Tarakan dan Long Ampung.
Dengan adanya PLBN Long Nawang yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang handal ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara sehingga
menjadi kawasan perbatasan yang berdaya saing.
Baca Juga:
Tiga Kementerian Bangun Infrastruktur di Pulau Bangka Likupang Sulut
Selain itu, menurut Gubernur
Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, pembangunan
PLBN Long Nawang serta 3 PLBN lainnya di Kalimantan Utara (PLBN Sei Pancang,
PLBN Long Midang, dan PLBN Labang) sangat penting bagi negara, karena selama ini perlintasan antar kedua negara (Indonesia-Malaysia) belum dapat terkontrol dengan maksimal.
"Kita tentu berharap realisasi
pembangunan segera selesai dan sehingga menjadi pos lintas terpadu sekaligus
mendorong ekonomi daerah khususnya bagi masyarakat perbatasan Kalimantan
Utara," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara, Andi M Akbar, juga menyambut baik progres
pembangunan PLBN tersebut.