Hal ini mencerminkan komitmen kuat para penyusun dalam menjaga akurasi data, ketajaman analisis, serta kualitas substansi ilmiah yang disajikan kepada pembaca.
Seluruh tahapan kerja disusun berdasarkan laporan priorisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca Juga:
Giring Ganesha Tegaskan KMI Bukan Organisasi, tapi Wadah Diskusi dan Aksi Musik Nasional
Dalam proses tersebut, Kementerian Kebudayaan berperan sebagai fasilitator, khususnya dalam mendukung pengembangan ide, gagasan, serta menghadirkan para penulis yang dinilai kompeten di bidangnya.
Adapun penentuan arah penulisan, penunjukan penulis, hingga pengawasan substansi menjadi tanggung jawab editor bidang dan editor umum.
Dengan mekanisme ini, buku Sejarah Indonesia versi terbaru diharapkan mampu memenuhi standar akademik sekaligus memiliki kualitas ilmiah yang tinggi.
Baca Juga:
Menbud Fadli Zon Dorong Seni Budaya Islam Jadi Bahasa Persatuan
"Proses penyusunan buku dilakukan melalui serangkaian tahapan yang ketat dan terukur. Sehingga mencerminkan komitmen kami terhadap akurasi dan kualitas substansi," ucapnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.