WahanaNews.co | Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) optimistis pengembangan kawasan aglomerasi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur akan dapat meningkatkan kontribusi ekonomi wilayah metropolitan tersebut secara nasional.
Menurut Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta di Jakarta, kawasan metropolitan Jabodetabek saja saat disatukan akan memberikan kontribusi kurang lebih sebesar 23,8 persen terhadap ekonomi nasional.
Baca Juga:
Menteri PANRB dan Mendagri Dorong Kepala Daerah Pastikan Tenaga Non-ASN Mendaftar dan Ikuti Seleksi PPPK Tahap II
"Angka ini akan berkembang pesat seiring dengan pengembangan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Cianjur yang kita kenal sebagai Jabodetabekjur," ujar dia, Sabtu (27/1/2025).
Ia menjelaskan adapun pada 2023, ekonomi Jakarta memiliki kontribusi tertinggi terhadap perekonomian nasional, yakni sebesar 16,6 persen dengan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai Rp3.200 triliun.
Yusharto mengemukakan, tidak berlebihan jika Jakarta masih dikatakan sebagai pusat perekonomian.
Baca Juga:
Mendagri akan Dukung dan Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta
Pasalnya, selain kontribusinya tertinggi terhadap ekonomi nasional, Jakarta juga menjadi wilayah yang paling familier untuk jadi tujuan investasi.
"Ini dibuktikan dengan angka realisasi penanaman modal asing sebesar 3,7 miliar dolar AS atau setara Rp53,8 triliun pada tahun 2022," tambahnya.
Dia mengungkapkan berpindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur merupakan keniscayaan.
Di sisi lain, perpindahan ini diharapkan turut mendukung transformasi Jakarta menjadi pusat perekonomian dan kota global.
"Ke depan, Jakarta tidak hanya menjadi pusat peradaban nasional namun sebagai kota cerdas yang menjadi titik temu segala kegiatan internasional dan terbuka untuk semua," katanya.
Dalam proses transisi dari ibu kota negara menjadi kota global, Daerah Khusus Jakarta diharapkan bisa mewujudkan visi sebagai pusat perdagangan, pusat kegiatan layanan jasa dan layanan keuangan serta kegiatan bisnis nasional dan global.
[Redaktur: Zahara Sitio]