WahanaNews.co, Jakarta - Sekretariat Dukungan Kabinet (Setdukab), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), menyerahkan Arsip Kepresidenan Statis berupa Undang-Undang Tahun 2005 hingga 2008 kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di Gedung Kemensetneg, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.
Sekretaris Dukungan Kabinet (Sesdukab), Fadlansyah Lubis, dalam sambutannya mengatakan, Setdukab terus berkomitmen dalam pengelolaan arsip, khususnya terkait dukungan arsip kepresidenan dan museum kepresidenan.
Baca Juga:
Blak-blakan, Sri Mulyani dan Airlangga Buka Suara Tanggapi Isu Mundur dari Kabinet
Kepala ANRI, Mego Pinandito, menyampaikan apresiasi atas komitmen yang telah diberikan Setdukab terhadap arsip kepresidenan. Arsip ini merupakan hal penting yang telah dinanti tidak hanya untuk masyarakat namun juga untuk akademisi.
“Mereka ingin mendapatkan berbagai hal terkait dengan arsip-arsip kepresidenan, yang akan digunakan untuk melakukan kajian-kajian dalam tata kelola pemerintahan di masa mendatang,” ujar Mego.
Mego juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu momentum yang luar biasa karena bisa mewariskan proses mulai dari penciptaan arsip sampai dengan bagaimana regulasi peraturan perundangan-undangan yang ada itu bisa dilaksanakan.
Baca Juga:
Pemkot Pekalongan Buka Layanan Digitalisasi Arsip Gratis untuk Perlindungan dan Akses Mudah
“Sekali lagi kita sama-sama berkomitmen untuk meninggalkan jejak memori kolektif bangsa yang berharga bagi generasi mendatang. Dan akhirnya kami selaku lembaga pembina kearsipan nasional sangat berterima kasih dan juga memberikan penghargaan tertinggi terhadap Sekretariat Dukungan Kabinet,” tutup Mego.
Deputi Bidang Persidangan Kabinet, Kardwiyana Ukar, dalam laporannya mengatakan arsip yang diserahkan kepada ANRI berupa arsip kepresidenan bernilai statis yang sudah diperiksa, dinilai, dan dianalisis oleh tim internal dan diverifikasi langsung oleh tim ANRI.
“Adapun jumlah yang akan diserahkan sebanyak 110 boks, berisi 141 berkas arsip dalam bentuk tekstual dengan tingkat perkembangan asli karena memuat tanda tangan basah Presiden,” ujarnya.