Menurut Menteri Ekraf, kehadiran kreator Indonesia pada SGCC 2025 merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga, melibatkan Kementerian Ekraf, KBRI Singapura, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, serta Asosiasi Komik Indonesia (AKSI).
Kolaborasi ini mempertegas dukungan pemerintah terhadap penguatan ekosistem IP nasional yang memiliki potensi besar untuk diekspor.
Baca Juga:
Hadapi Era Digital, Pemerintah dan PRSSNI Sepakat Perkuat Ekosistem Radio Nasional
Forum ini juga menghadirkan pembicara regional dan internasional yang membahas tren industri komik dunia, termasuk perkembangan adaptasi IP ke film, gim, dan digital content.
Diskusi tersebut menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong ekspansi konten kreatif berbasis kekayaan intelektual agar dapat bersaing di pasar global.
Melalui keterlibatan aktif di forum ini, pemerintah berharap Business Forum & Networking Session dapat menjadi instrumen strategis untuk mendorong komersialisasi dan promosi IP komik Indonesia secara berkelanjutan.
Baca Juga:
Wujudkan Lapangan Kerja Hijau, PLN UID Jawa Barat Kolaborasi dengan Koperasi Mode Sirkular TNF
“Kementerian Ekraf menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi kerja sama internasional, membuka jalur distribusi dan lisensi baru. Serta memastikan kreator nasional memiliki pendampingan yang memadai dalam negosiasi dan penjajakan investasi," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu, menegaskan pentingnya penguatan identitas kreatif nasional sebagai bagian dari strategi besar pemerintah dalam memajukan ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif kini berada pada fase padat cipta, di mana kekayaan intelektual berbasis budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi menjadi sumber nilai tambah. Generasi muda menjadi motor inovasi yang mampu menghadirkan produk kreatif berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi digital secara optimal,” ucap Deputi Rahayu.