WahanaNews.co | Anggota Komisi IX DPR RI Sungkono mengungkapkan tingginya angka kemiskinan di Indonesia jadi akar dari tingginya angka stunting di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (05/04/2022).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
"Istilahnya, kenapasih terjadinya banyak stunting? Karena persoalan kemiskinan, persoalan tidaksiapan infrastruktur kita, ketidaksiapan orang dalam membina keluarga. Jadi banyak faktor yang menjadi penyebab. Jangan anggap ini persoalan sederhana, ah yang penting tugas saya selesai. Harus dijelaskan asal muasalnya, gitu," jelasnya politisi asal PAN tersebut.
Ia berharap, penurunan angka stunting ini jangan sampai hanya sekedar simbolik belaka, namun akar dari penyebab stunting yakni kemiskinan ini masih tidak tersentuh oleh pemerintah.
Sungkono juga mengingatkan jangan sampai program ini tidak menyentuh masyarakat yang berada di posisi terbawah.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
"Saya dulu saat kecil masih melihat, kegiatan menimbang-nimbang (bayi) di balai desa. Kasih tambahan gizi berupa kacang ijo, macam-macam. Sekarang tidak ada, saya tidak tahu kemana program ini. Apa program ini hanya (sebatas) dikertas saja? Saya tidak tahu,"
Sungkono juga mengingatkan untuk tidak menggantungkan pembangunan Indonesia terhadap bantuan Internasional. Menurutnya, bangsa kita berpotensi terus dikendalikan oleh bangsa lain dengan cara dimiskinkan jika terus bergantung pada bantuan dari bangsa lain.
"Seperti rumah tangga, gak ada lah tetangga kita ngasih makan anak kita sampai kenyang supaya mereka hidup enak. Engga ada lah, pasti keluarga sendiri. Kita bangun sendiri, kita perjuangkan sendiri. Berharap-harap seperti ini, saya kira tidak begitu bagus, ya. Saya kepingin bangsa kita mandiri dengan kemampuan yang kita miliki," tutupnya. [bay]