WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menciptakan ekosistem komunikasi publik yang sehat di era digital saat ini.
Dalam acara Indonesia GOID Goes to Campus yang berlangsung di Ambon, Maluku, Rabu (8/10/2025), mahasiswa diajak menjadi penghasil konten informasi yang terpercaya dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Baca Juga:
Isu “Balik Nama HP” Viral, Kemkomdigi Tegaskan: Perlindungan Konsumen, Bukan Ribetkan Warga
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Transformasi Komunikasi Publik Digital yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM), dengan tujuan memperkuat ekosistem informasi nasional melalui sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Informasi Publik Kemkomdigi, Nursodik Gunarjo, menyampaikan bahwa transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi juga mencerminkan perubahan cara pemerintah berkomunikasi dengan publik.
“Transformasi digital bukan soal alat atau jaringan semata, tetapi tentang bagaimana pemerintah membuka ruang komunikasi yang lebih setara, partisipatif, dan transparan,” ujarnya.
Baca Juga:
Isu 'Balik Nama HP' Hebohkan Publik, Kemkomdigi: Ini Perlindungan Konsumen, Bukan Birokrasi
Nursodik menjelaskan bahwa portal resmi pemerintah, indonesia.go.id, kini menjadi kanal utama penyebaran informasi kebijakan, pembangunan, serta layanan publik.
Dengan tampilan dwibahasa (Indonesia–Inggris), portal ini dirancang untuk menjangkau khalayak global, termasuk investor dan diaspora Indonesia.
“Fitur dual language ini memungkinkan portal indonesia.go.id diakses oleh investor, jurnalis asing, dan diaspora Indonesia di seluruh dunia. Kami ingin menjadikan komunikasi publik pemerintah berstandar global, namun tetap mudah dipahami masyarakat dalam negeri,” tegasnya.
Menurut data Kemkomdigi, situs tersebut kini menarik lebih dari 3 juta pengunjung setiap bulannya, menyajikan berita yang telah diverifikasi oleh kementerian dan lembaga negara.
Kemkomdigi menilai bahwa peran aktif mahasiswa dan komunitas digital sangat penting dalam menjaga integritas ruang informasi publik.
“Dulu masyarakat hanya menjadi penerima informasi. Sekarang, setiap individu bisa menjadi produsen konten publik. Tantangannya adalah bagaimana kita memastikan konten yang diproduksi itu edukatif, faktual, dan membangun,” tambah Nursodik.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kemampuan literasi digital tidak sebatas pada penggunaan perangkat teknologi, namun juga mencakup berpikir kritis dan etika dalam berkomunikasi di dunia maya.
Acara IGID Goes to Campus di Ambon menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan dunia kampus untuk memperkuat kualitas komunikasi publik.
Kegiatan ini melibatkan ratusan mahasiswa, dosen, dan komunitas media digital dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Maluku.
Nursodik menyampaikan bahwa model komunikasi pemerintah saat ini tengah beralih dari pendekatan satu arah menjadi lebih terbuka dan kolaboratif.
“Melalui platform seperti indonesia.go.id, komunikasi publik kini menjadi arena interaksi terbuka antara pemerintah dan masyarakat. Informasi kebijakan bisa diverifikasi langsung oleh publik, dan aspirasi masyarakat dapat diterima secara real-time,” katanya.
Upaya ini juga bagian dari strategi nasional untuk menekan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, yang masih menjadi ancaman serius di ruang digital.
Ambon dipilih sebagai lokasi kegiatan karena dinilai memiliki potensi besar dalam peningkatan literasi digital, khususnya di Indonesia Timur.
Berdasarkan data Kemkomdigi, pengguna internet di Maluku meningkat 11,7 persen pada tahun 2025, dengan mayoritas berada di kelompok usia 18–25 tahun.
Namun, tingkat literasi digital dasar, seperti kemampuan memverifikasi informasi dan menjaga keamanan data pribadi, masih tertinggal dibandingkan rata-rata nasional.
“Kami ingin membangun pusat-pusat komunikasi publik berbasis kampus di luar Jawa, agar pemerataan literasi digital bisa berjalan. Mahasiswa Ambon memiliki potensi besar menjadi pionir perubahan ini,” kata Nursodik.
Program ini akan berlanjut ke sejumlah kota di wilayah timur Indonesia, seperti Ternate, Kupang, dan Jayapura, dengan fokus pelatihan pembuatan konten publik dan jurnalisme digital yang mengedepankan etika.
Dalam kegiatan ini, perwakilan kampus dan komunitas digital Maluku turut menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Kemkomdigi.
Kolaborasi ini akan dilanjutkan dengan pembentukan Forum Komunikasi Publik Mahasiswa Maluku (FKPMM), yang akan berperan dalam menyebarkan literasi digital di wilayahnya.
Melalui IGID Goes to Campus, pemerintah berharap generasi muda dapat menjadi penggerak utama dalam menghadirkan ruang digital yang cerdas, positif, dan membangun semangat kebangsaan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]