WahanaNews.co | Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, mengaku
mendapatkan informasi bahwa ada 6.000 terduga teroris di Indonesia yang belum
tertangkap.
Ia menduga, ribuan
terduga teroris itu bagian dari jaringan Jamaah Asharut Daulah (JAD).
Baca Juga:
Intel Rusia Tuding 3 Negara di Balik Aksi Teror Moskow
"Konon, masih ada
6.000 teroris yang belum ketangkap. Saya yakin, ini
merupakan jaringan dari Filipina Selatan, kemudian Poso, kemudian ke mana-mana.
Ini jaringan JAD," kata Said, dalam sebuah seminar virtual, Selasa
(30/3/2021).
Menurut Said, kelompok JAD bisa lebih
ekstrem ketimbang Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir.
Sebab, JAD beranggapan, seluruh pihak
yang berseberangan dengan mereka adalah kafir.
Baca Juga:
Diwarnai Aksi Potong Kuping, 3 Tersangka Teor di Moskow Mengaku Bersalah
"JAT Abu Bakar Baasyir itu yang
disasar non-muslim, gereja. Non-muslim yang harus dihabisin. Kalau JAD, kita semua halal
darahnya," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Said juga
menyesalkan peristiwa bom bunuh diri di depan Katedral Makassar, Sulawesi
Selatan, Minggu (28/3/2021).
Menurut dia, insiden itu menambah
beban masyarakat di tengah pandemi virus Corona yang
sedang melanda Indonesia.