WahanaNews.co, Jakarta - Sebanyak 25 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka akibat ledakan dalam dua serangan teroris terpisah di Pakistan pada Rabu (7/2/2024), menjelang pemungutan suara nasional yang berisiko tinggi, menurut para pejabat.
Ledakan pertama, yang terbaru dari serangkaian kekerasan terkait pemungutan suara, terjadi di distrik Pishin barat daya provinsi Balochistan hanya sehari sebelum pemilu, menurut Wakil Komisaris distrik Juma Dad kepada wartawan.
Baca Juga:
Intel Rusia Tuding 3 Negara di Balik Aksi Teror Moskow
Menurut Dad, ledakan tersebut terjadi ketika sejumlah besar pendukung calon independen berkumpul di depan kantor pemilihannya.
Dad mengatakan bom dipasang di sebuah motor yang diparkir dekat kantor itu.
Dr Habib, staf rumah sakit pemerintah setempat, mengatakan kepada Geo News bahwa korban tewas telah bertambah menjadi 15 jiwa dan lebih dari 30 lainnya yang terluka telah dibawa ke rumah sakit, sebagian besar dalam kondisi kritis.
Baca Juga:
Diwarnai Aksi Potong Kuping, 3 Tersangka Teor di Moskow Mengaku Bersalah
Beberapa jam kemudian, serangan bom lainnya terjadi di distrik terdekat Qila Saifullah yang menyebabkan 10 orang tewas dan beberapa mengalami luka.
Menteri Informasi Balochistan Jan Achakzai mengatakan kepada Anadolu bahwa pemboman tersebut menyasar kantor pemilihan Jamiat Ulema Islam.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman ini.