"Kalau pada waktu itu kita belum sejahtera maka kita menjadi tua dan tidak keluar dari middle income trap, yang ada seperti di Korea Selatan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan KIB dibentuk dengan tujuan masa depan Indonesia yang lebih baik.
Baca Juga:
Sejumlah Politis Senior Golkar Dorong Munaslub untuk Ganti Ketum Airlangga
Tujuan lain dari partai KIB, kata Zulhas, yaitu mengakhiri politik identitas yang secara nyata telah memecah belah persatuan bangsa.
Zulhas merasa, perpecahan bangsa sudah sangat meruncing yang ditimbulkan persaingan pada Pilpres dua periode terakhir. Politik identitas tersebut yang diharapkan bisa diakhiri dengan terbentuknya KIB.
"Dua kali pilpres, pembelahan sampai ke rusuk. Itu yang harus kita akhiri kalau kita ingin menjadi negara maju," kata Zulhas.
Baca Juga:
Tiga Nama Capres Muncul Gagalkan Koalisi Besar, PDIP Klaim PPP Tinggalkan Golkar dan PAN
Zulhas juga mengajak partai-partai yang tergabung dalam KIB untuk melakukan evaluasi demokrasi yang berjalan selama ini. Zulhas merasa sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia, akhir-akhir ini cenderung transaksional.
"Padahal demokrasi transaksional akan menghasilkan kesenjangan, kegaduhan, distrust, dan sebagainya. Maka dari itu harus diluruskan," kata dia.[rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.