"Dengan sistem ini, kami dapat mengetahui di mana lokasi pemberian CSR dan untuk apa CSR tersebut diberikan. Jadi kalau untuk radikalisasi, kecil kemungkinannya," kata dia.
Diberitakan, Densus 88 Anti Teror Polri telah menangkap empat terduga teroris pada Jumat (10/9/2021).
Baca Juga:
Kimia Farma Kantongi Pendapatan Rp4,95 Triliun di Semester I 2023
Salah satu terduga teroris itu, yakni S, merupakan pegawai perusahaan BUMN Kimia Farma.
Kabag Banops Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, mengatakan, S tergabung dalam Perisai Nusantara Esa pada 2018, yang merupakan sayap dari organisasi Jamaah Islamiyah dalam bidang advokasi.
Peran S di Perisai Nusantara Esa yakni menggalang dana.
Baca Juga:
Kolaborasi BUMN, PLN Gandeng Biofarma Group Sediakan Layanan Kesehatan Pegawai dan Pensiunan
Tak hanya itu, S juga pernah menjadi pembina di Perisai Nusantara Esa pada 2020.
Di sisi lain, terduga S tergabung pula ke dalam Tholiah Jabodetabek, yang merupakan bidang pengamanan orang dan aset milik Jamaah Islamiyah.
"Terduga S alias MT adalah anggota fundraising Perisai pada tahun 2018. Dia juga anggota Tholiah Jabodetabek saat kepemimpinan Hari," ujar Aswin pada Senin (13/9/2021). [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.