Beberapa upaya untuk menghubungi awak kabin dilakukan, termasuk meminta pilot lain untuk memanggil awak pesawat.
Sekitar 28 menit setelah pilot tertidur, ia terbangun dan menyadari bahwa pesawat “tidak berada di jalur yang benar”, kata KNKT.
Baca Juga:
Pesawat Amfibi Gagal Lepas Landas, Tiga Korban Tewas di Perairan Australia Barat
Dia membangunkan rekannya dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta, mengatakan bahwa mereka “mengalami masalah komunikasi radio”, yang menjelaskan kurangnya respons mereka.
Pesawat mendarat dengan selamat di Jakarta, dan tidak mengalami kerusakan pada pesawat atau cedera pada penumpangnya. Penyelidik tidak menemukan masalah dengan sistem komunikasi pesawat.
”Sebelum penerbangan tidak ada catatan atau laporan kerusakan sistem pesawat. Setelah (insiden) tersebut, sistem komunikasi radio pesawat ditemukan dalam kondisi normal,” katanya.
Baca Juga:
Dari Moncong Hingga Sayap, Inilah 5 Detail Pembeda Boeing dan Airbus
Menurut KNKT, kedua pilot yang sama telah mengoperasikan penerbangan Jakarta-Kendari pada pagi di hari yang sama.
Penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat pada pukul 02:55 waktu setempat, dan awak pesawat harus melakukan login pada pukul 01:25. Keduanya berkata bahwa mereka kelelahan.
KNKT juga menemukan bahwa pilot yang lebih muda telah memberi tahu rekannya bahwa dia kelelahan dan tidak mendapatkan istirahat yang cukup pada malam sebelumnya. Setelah diulik, ternyata ia adalah orang tua baru, dengan sepasang anak kembar berusia satu bulan.