"Dan ada juga keluhan orang tua karena banyaknya (orang) yang merasa berempati tapi dengan cara yang keliru sehingga anak-anak merasa menjadi tontonan," ujarnya.
Sebelumnya Kapolres Alor AKBP Ari Satmoko menghimbau agar korban lain dugaan kekerasan seksual oleh calon pendeta ini untuk melapor ke pihak kepolisian.
Baca Juga:
IDAI Rilis 5 Tanda Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual, Orangtua Wajib Tahu!
"Jika pihak-pihak (para korban) enggan melapor langsung kesini (ke Polres) maka kita (penyidik) yang akan kesana (menemui korban)," kata AKBP Ari Satmoko.
Calon pendeta Sepriyanto Ayub Snae diduga melakukan pencabulan terhadap enam orang anak yang berstatus pelajar. Keenam korban tersebut adalah warga Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor.
Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa 17 orang saksi termasuk enam saksi korban dan keluarga para korban. Sepriyanto diduga tidak bisa menahan hasrat seksualnya.
Baca Juga:
Sejak Awal Tahun 2023, Angka Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Sumedang Capai 10 Kasus
Ia melancarkan aksinya saat menjalankan tugas pelayanan sebagai calon pendeta di Gereja GMIT Siloam Nailalang, Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, NTT. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.