WahanaNews.co | Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menerangkan terkait isu tes
keperawanan yang akan dihapus dalam proses pemeriksaan kesehatan calon Kowad.
Dia menegaskan tes keperawanan semacam itu tak lagi dilakukan TNI AD terhadap
calon Kowad.
Baca Juga:
3 Jenderal TNI AD Resmi Naik Pangkat Jadi Letjen
"Hymen atau selaput dara tadinya juga merupakan satu
penilaian (dalam seleksi siswa pendidikan pertama Kowad), apakah hymen utuh
atau ruptur sebagian atau ruptur yang sampai habis. Sekarang tidak ada lagi.
Karena tujuan penyempurnaan materi seleksi itu lebih ke kesehatan. Sehingga
yang tidak berhubungan lagi dengan itu, ya tidak perlu lagi," jelas Andika
kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).
Andika menerangkan pemeriksaan kesehatan calon Kowad
bertujuan menghindari insiden atau hal-hal yang membahayakan nyawa selama pendidikan.
Jadi hal-hal yang tak berkaitan dengan tujuan itu dinilai tak perlu dilakukan
lagi.
"Tujuan penyempurnaan materi seleksi ini tujuan lebih
ke kesehatan, menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jadi yang
tidak ada hubungan dengan itu, tak perlu lagi," terang Andika.
Baca Juga:
KSAD Maruli Simanjuntak: Mustahil Prajurit TNI Jadi Tentara Bayaran di Luar Negeri
Andika ingin proses pemeriksaan kesehatan terhadap calon
Kowad diperbaiki agar efektif. "Perbaikan ini agar kita fokus, efektif dan
tepat. Jangan sampai melebar. Agar kita punya arah," ucap dia.
Sebelumnya, Andika meminta pemeriksaan kesehatan yang tak
relevan saat rekrutmen Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dihapuskan, tapi tak
disebutkan dengan jelas tes apa yang ia maksud. Arahan KSAD ini mendapat
sambutan positif dari pemerhati HAM yang menafsirkan arahan itu terkait tes
keperawanan.
Awalnya, KSAD Jenderal Andika memberikan arahan kepada
seluruh Pangdam lewat teleconference terkait persyaratan kesehatan terkait
rekrutmen prajurit KOWAD, serta pengajuan persyaratan pernikahan personel
Angkatan Darat. Video arahan KSAD itu diunggah pada 18 Juli 2021.