“Ini penting untuk mendorong transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan,” ujar dia.
Sementara itu, Siregar menyampaikan sejak perdagangan perdana bursa karbon hingga data 10 Oktober 2023, telah terjadi perdagangan karbon dalam bentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) seri Indonesia Technology Based Solution sebanyak 459.967 ton CO2e, dengan total nilai Rp29,2 Miliar.
Baca Juga:
PLN Indonesia Power Dukung Target NDC Lewat Perdagangan Karbon
“Pembeli berasal dari sektor industri, pasar modal, dan perbankan,” ujarnya.
Selain soal perdagangan karbon, dalam pertemuan ini juga dibahas tentang isu pinjaman online (pinjol). Saat ini OJK sedang mengkaji regulasi terkait suku bunga dan biaya administrasi pinjol agar dapat memberikan persaingan yang sehat, adil, baik bagi peminjam maupun para pemodal dan pemilik platform pinjol.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.