WahanaNews.co | Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, mendukung
pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menggaungkan "benci produk asing" dan lebih mendukung produk dalam
negeri.
Hal itu diungkapkan Rachmat saat
berkunjung ke pabrik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Krakatau Steel) di
Cilegon, Banten.
Baca Juga:
Mendag Kunjungi PT Krakatau Steel di Cilegon
Rachmat Gobel mengatakan, pernyataan Jokowi itu juga untuk mewujudkan keberpihakan
penggunaan produk industri dalam negeri termasuk baja, terutama di proyek
pemerintah yang masih banyak impor.
Rachmat Gobel memastikan, ke depan DPR berkomitmen menghadang derasnya produk baja impor
masuk ke Indonesia dengan mengoptimalkan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam
Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kebutuhan industri
nasional.
"Saya juga berharap pemerintah dapat
mengatur dan saling berkoordinasi untuk bersama berkomitmen pro kepada industri
dalam negeri dengan memaksimalkan penerapan P3DN dan TKDN. Kita harus
memproteksi dan mendukung penggunaan produk negeri sendiri agar industri
nasional dapat menguasai pasar dalam negeri," kata Rachmat Gobel, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga:
Mendag Lepas Ekspor Baja 30 Ribu Metrik Ton ke Italia
Rachmat Gobel mengungkapkan, Krakatau
Steel sebagai industri strategis yang cukup besar di mana dengan pemanfaatan
teknologi akan menjadi semakin berkembang.
Ia merasa, dengan
adanya peraturan pemerintah yang mendukung iklim industri, Krakatau Steel dapat
menjadi produsen yang mampu bersaing di pasar nasional dan global.
"Saya sangat mengapresiasi industri
nasional seperti Krakatau Steel yang mau berusaha untuk terus kompetitif. Kami
terus dorong untuk lebih maju terlebih dengan sudah mulai berkurangnya porsi
impor dan perdagangan dalam negeri yang fair," ujar Rachmat Gobel.
Sementara itu, Direktur Utama Krakatau
Steel, Silmy Karim, menjelaskan, pihaknya telah berusaha
bertransformasi dan program efisiensi sejak 2019.
Ia mengungkapkan, produk baja unggulan Krakatau Steel, yakni Hot Rolled Coil (HRC) atau Baja Canai
Panas dan Cold Rolled Coil (CRC) atau
Baja Canai Dingin, semakin kompetitif dan sesuai dengan
standar produk ekspor yang berkualitas tinggi.
"Produk kami semakin kompetitif, dan
sekarang sudah diakui oleh pasar internasional. Dimulai dari tahun 2020, produk
HRC Krakatau Steel berhasil menembus pasar ekspor Australia dan Malaysia.
Kemudian baru-baru ini pun Krakatau Steel melakukan ekspor baja HRC ke benua
Eropa sebanyak 20.000 ton dengan negara tujuan Portugal, Italia, dan Spanyol,"
jelas Silmy.
Silmy memaparkan, di tahun 2020, impor baja karbon di Indonesia telah
turun menjadi sebesar 3,11 juta ton.
Namun, angka
tersebut masih relatif tinggi.
Dalam melawan derasnya produk impor,
Krakatau Steel sudah bertransformasi menjadi lebih efisien dengan banyaknya
penghematan yang sudah dilakukan.
Di antaranya, di tahun 2020, Krakatau
Steel mampu menurunkan biaya operasional hingga 41 persen.
Terlebih dengan sudah mulai
diterapkannya harga gas industri sebesar USD 6 per MMBTU yang juga membuat
biaya produksi menjadi lebih efisien.
Untuk pasar dalam negeri, produk
Krakatau Steel juga berperan dalam pembangunan infrastruktur.
Beberapa proyeknya mulai dari jalan
tol layang Jakarta-Cikampek II, proyek Light Rapid Transit, hingga Bandara New
Yogyakarta International Airport.
Produk pipa baja Krakatau Steel juga
sangat strategis di sektor minyak dan gas.
"Dengan level playing field yang sama, di mana perdagangan dilakukan secara
fair (tidak curang), kami yakin
produk kami bisa bersaing dengan produk impor. Dan kami ingin wujudkan mimpi
industri dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tegas Silmy. [qnt]