WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi menerima laporan hasil kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, ke Riyadh, Arab Saudi, beberapa waktu lalu.
Pangeran Arab Saudi, Muhammad bin Salman, tertarik melakukan kerja sama di berbagai sektor usaha.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
"Saya memberi laporan supaya bisa segera follow up karena Crown Prince Muhammad bin Salman (MBS) sangat cepat gerakannya," kata Luhut usai bertemu Kepala Negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022).
Luhut mengatakan, Arab Saudi siap menyuplai minyak mentah untuk petrokimia.
Pangeran Arab Saudi juga menyatakan siap bekerja sama dalam sektor pengembangan mangrove dan terumbu karang, hingga pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Luhut mengatakan, Jokowi memutuskan membentuk satuan tim agar komitmen investasi yang disampaikan Muhammad bin Salman bisa segera direalisasikan.
Tim tersebut akan langsung bekerja dan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi.
"Tim akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak Riyadh. Kita berharap mungkin satu atau dua minggu setelah itu pihak Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya," ungkap Luhut.
Semua kerja sama tersebut diharapkan dapat disepakati dan ditandatangani paling lambat pada puncak acara G20 akhir tahun ini.
Pangeran Arab Saudi berencana menyambangi Indonesia tahun ini.
"Beliau (Muhammad bin Salman) akan datang dua kali ke Indonesia tahun ini, pertama sebelum G20 dan itu berharap akan nanti bisa tanda tangani semua proyek itu dengan pemerintah Indonesia, dan kemudian kunjungan kedua beliau akan datang untuk menghadiri G20," tambah Luhut.
Luhut bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, turut mendampingi Presiden Jokowi menerima kedatangan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair.
Menurut Luhut, kehadiran Tony Blair untuk membantu mengomunikasikan banyak hal dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus pemerintah Inggris untuk Timur Tengah.
"Beliau banyak tadi memberikan komentar kepada Presiden. Setelah tadi presentasi kami berikan, bahwa apa yang dibuat Indonesia sekarang ini betul-betul on the right track yaitu dengan hilirisasi, dengan digitalisasi, dengan pembangunan ibu kota baru yang link dengan tadi integrated industrial park di North Kalimantan," jelas Luhut. [gun]