Hanya saja, lanjut dia, media sosial memiliki dampak negatif terhadap penyebaran informasi.
“Masyarakat sekarang dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui media sosial. Namun, dampaknya hoaks dan informasi yang tidak seimbang banyak kita temukan di media sosial,” paparnya.
Baca Juga:
PWI Gugat Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu Rp 100,3 Miliar
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Delegasi PWI yang juga Direktur Pers Pancasila PWI Sihono HT mengatakan, pers di Indonesia saat ini semakin kebablasan dengan dalih kebebasan.
"Seharusnya, kebebasan itu juga bertanggung jawab terhadap kemajuan negara dan bangsa," paparnya.
“Agar wartawan di Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap Republik Indonesia, makanya PWI mendirikan Direktorat Pers Pancasila, agar nantinya rumusan itu bisa dijalankan oleh wartawan Indonesia khususnya wartawan yang tegabung dalam PWI,” tegasnya.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
Dalam kesempatan itu, Sihono mengapresiasi keberadaan Museum Pers Vietnam yang menjaga sejarah perkembangan pers di negara itu. Dia mengaku, museum serupa juga akan segera dibangun di Idonesia.
Dalam diskusi, turut dibahas berbagai masalah perkembangan wartawan di negara masing-masing.
Misalnya, persoalan regulasi kebebasan pers, termasuk masalah terkait arus informasi dan sumber pemberitaan dari luar negeri yang dikonsumsi media masing-masing negara.